“Hoki dan sial adalah suatu kondisi yang sudah terjadi. Jangan suka berdalih, hoki sebagai berkah dan sial sebagai cobaan. Pastikan!” ~Andrie Wongso
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]epindahan La Nyalla Mattalititti ke kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin rupa-rupanya masih menjadi bahan perbincangan yang seru ya. Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak henti-hentinya memberikan komentar yang rada gimana gitu. Kenapa? Gagal move on? Hehehe.
Juru bicara timses Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade mengatakan kalau La Nyalla itu pembawa sial. Dia memancarkan energi negatif. Sehingga siapapun yang dekat-dekat dengan dia akan kalah dalam hal apapun.
Wadawww, ngeri kali. Ini pas ngomong gini mikir dulu nggak? Kan tahu sendiri, orang-orang kita sekarang dikit-dikit lapor polisi dengan kasus pencemaran nama baik dan fitnah. Hehehehe.
Kubu Prabowo-Sandiaga sih katanya sangat bersyukur La Nyalla melengos ke kubu sebelah. Dengan begitu, Prabowo-Sabdi bisa menang di Pilpres 2019 mendatang.
Kalau merasa La Nyalla menjadi penyebab kekalahan Prabowo-Hatta di 2014? Kenapa baru dibilang pembawa sial ketika telah berpaling ke Jokowi? Share on XMendengar ucapan demikian, salah satu anggota TKN Jokowi-Ma’ruf, Inas Nasrullah Zubir menanggapi. Pernyataan kubu Prabowo terkait La Nyalla tersebut, dianggap sebuah ungkapan ketakutan dari kubu oposisi. Kenapa? Karena La Nyalla menurutnya sudah menjadi momok bagi Prabowo.
Menurut Inas, keluarnya La Nyalla dari kubu oposisi sebenarnya menjadi pukulan telak karena di 2014 La Nyalla banyak berkontribusi dalam perolehan suara Prabowo-Hatta. Kenapa? Karena Prabowo Subianto tahu kalau La Nyalla punya potensi yang besar dalam mendulang suara ketimbang caleg seperti Andre Rosiade yang justru diuntungkan oleh coat tail effect-nya Prabowo.
Sementara itu Inas juga menilai timses Prabowo-Sandi itu kelewat sombong. Waduhhh, kenapa emangnya coba?
Ternyata, menurut Inas, timses Prabowo-Sandi telah meremehkan kemampuan La Nyalla, membanggakan hasil survei internalnya yang menyebut elektabilitas Jokowi-Ma’ruf stagnan. Cieee, masa gitu aja sombong? TKN juga bukannya suka membanggakan diri dengan hasil survei Denny JA? Itu bukan survei internal sih, tapi kan tapi… tahulah…
Terus kalau masalah sombong, TKN apa kabar ya? Kan suka umbar-umbar kinerja tuh, pahadal masih banyak janji yang belum terpenuhi juga. Hehehe, hanya mengingatkan.
Menurut Inas, saat ini kubu koalisi Prabowo-Sandi sudah retak sejak kader PKS dan PAN yang beralih mendukung capres petahana Jokowi. Kemudian partai Demokrat yang membebaskan kadernya untuk memilih di Pilpres 2019.
Ya udah deh, kita lihat aja nanti, La Nyalla ini bakal bawa sial buat siapa, buat Prabowo atau Jokowi? (E36)