Pada catatan Greenomics Indonesia, dalam kurun 2004-2017 sebanyak 90% dari 2,4 juta hektar kawasan hutan telah dilepas izinnya pada para pelaku bisnis yang digunakan untuk ekspansi perkebunan sawit.
PinterPolitik.com
[dropcap]B[/dropcap]agai ‘Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri’, itulah pepatah yang sekiranya cocok disematkan pada sosok kelakuan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais. Pasalnya, tindakan Amien sebelumnya yang menyebut pembagian sertifikat tanah oleh Presiden Jokowi sebagai pengibulan, ternyata berujung terkuaknya borok sendiri. Lah, ini mah Auto Dosa namanya.
Nah loh, ada apa gerangan kok malah bisa menguak borok sendiri? Yuk, coba disimak tudingan Amien sebelum ini. Dia mengatakan bahwa hobi yang dilakukan Jokowi untuk membagi-bagikan sertifikat tanah pada masyarakat adalah pembohongan, karena 74 persen lahan di negeri ini dimiliki kelompok tertentu dan justru dibiarkan. Maca cih? Cius ‘mi apa hayo?
Pemerintah sendiri punya pandangan yang lain tentang pemberian sertifikat ini. Karena pada dasarnya, hal ini bertujuan untuk melindungi rakyat kecil yang berpotensi mengalami sengketa lahan. Baik itu sesama warga maupun dengan pengusaha. Ironisnya, kebanyakan rakyat kecil kalah dalam sengketa tersebut, sebab tidak mempunyai sertifikatnya. Nah, sekarang wes mudeng ora?
Sebentar, terus di mana dungs letak pengibulan yang ditudingkan Mbah Amien ini? Salah alamat kali nih? Untuk tau jawabnya, coba kita kilas balik sebentar ya. Dalam catatan Greenomics Indonesia, pada kurun 2004-2017 sebanyak 90 persen dari 2,4 juta hektar kawasan hutan telah dilepas izinnya pada para pelaku bisnis yang digunakan untuk ekspansi perkebunan sawit. Coeg, itu banyak amat jatah buat Pengusaha!
Usut punya usut nih ya, pada kurun itu ternyata izinnnya paling banyak dikeluarkan saat Zulkifli Hasan, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) menjabat Menteri Kehutanan periode 2009-2014. Mmm, ini Pak Zulkifli yang besannya Amien Rais itu bukan ya? Ups, keceplosan, hahaha. Ya sudahlah, kayaknya semua masyarakat juga tau lah ya. Cie Cie ternyata sekomplotannya ya, prikitiew.
Izin lahan yang diberikan Pak Zulkifli pada pengusaha gak nanggung-nanggung loh luasnya, mencapai 1,64 juta hektar. Ya kira-kira luasnya 25 kali lipat luas DKI Jakarta gitu deh. Beuh, ajib bener dah. Dan Izin perkebunan yang diterbitkan Pak Zulkifli hampir 70 persen dari total luas izin perkebunan yang telah diberikan kepada para pebisnis selama 2004-2017. Wadezig, sumpeh loh sebanyak itu?
Nah, bagaimana dengan era kepemimpinan Jokowi? Izin-izin perkebunan yang diberikan semasa Jokowi menjabat, seluas lebih dari 200 ribu hektar, atau di bawah 9 persen. Bagi yang nalarnya masih normal, pasti tau lah ya, luas lahan dengan angka 1,64 juta hektar itu jauh lebih besar dari angka 200 ribu hektar. Baru tau nih, kalau Mbah Amien jago main Boomerang. Niat lempar ke Pakde Jokowi, eh malah muter kena besannya sendiri, buahahaha. (K16)