HomeDuniaBoikot Produk Trump Meluas

Boikot Produk Trump Meluas

Protes masyarakat terkait video pelecehan seksual yang dilakukan Donald Trump sebelum menjadi presiden dan sikap Ivanka yang dianggap membela perbuatan ayahnya, berujung pada aksi boikot produk fashion Ivanka Trump. Kini berkat kebijakan Trump yang dianggap diskriminatif, aksi boikot ini pun meluas ke produk Trump lainnya.


pinterpolitik.com

AMERIKA SERIKAT – Aksi boikot produk-produk fashion dan perhiasan berlabel Ivanka Trump ini berawal dari seorang wanita bernama Shannon Coulter, CEO sebuah agensi pemasaran di butik San Francisco, pada pertengahan Oktober 2016. Dalam akun twitternya, ia mengajak para wanita untuk tidak membeli produk Ivanka Trump karena ikut berkampanye mendukung Trump yang telah melecehkan wanita.

Aksi yang kemudian menyebar di sosial media dengan menggunakan tanda pagar (tagar) Grab Your Wallet ini, dikabarkan memberi dampak signifikan pada penurunan pembelian di sejumlah departemen store. Belakangan, gerakan #GrabYourWallet ini juga meminta sejumlah department store besar untuk berhenti bekerjasama dengan perusahaan Presiden AS tersebut, termasuk keluarganya.

Kelompok wanita yang bergabung dan membuat kampanye ini, kemudian berhasil mendapat dukungan dari sejumlah retailer seperti T.J. Maxx, Bloomingdale, Lord & Taylor, Nordstrom, Neiman Marcus, Amazon, Shoes.com, dan Macy’s. Kampanye Grab Your Wallet kini menargetkan lebih dari 60 perusahaan yang diketahui terkait dengan kerajaan bisnis Donald Trump dan keluarganya.

Data dari layanan belanja online, ShopRunner menunjukkan bahwa konsumen online yang berminat terhadap merek fashion Ivanka Trump telah anjlok 54 persen dari 71.713 anggota online ShopRunner, sejak menyebarnya kampanye ini.  Angka ini diperoleh bahkan sebelum pemilihan Presiden usai.

Menghadapi pemboikotan ini, Ivanka hanya menanggapinya dengan ringan. “Indahnya Amerika adalah orang-orang bisa melakukan apa yang mereka suka,” kata ibu tiga anak berusia 35 tahun yang ingin menginspirasi puluhan juta perempuan AS melalui produk-produknya tersebut.

Baca juga :  Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Sikap tenang putrinya ini ternyata memicu kegeraman Trump. “Putri saya, Ivanka, telah diperlakukan tidak adil oleh Nordstrom. Ia adalah orang yang luar biasa – selalu mendorong saya untuk melakukan tindakan yang benar! Mengerikan!” kata Trump di akun Twitter pribadinya yang memiliki 24,2 juta pengikut.

Aksi boikot ini kemudian meluas saat Trump menjadi Presiden AS dan kerap melemparkan pernyataan pedas tentang Muslim. Salah satu yang tersinggung dan langsung bertindak adalah Dubai Landmark Group. Kelompok ini langsung membekukan semua penjualan produk Trump berlabel “Trump Home Décor” di semua toko tanpa terkecuali.

“Mengingat pernyataan yang dibuat Trump di media AS, kami menangguhkan semua produk Trump Home Décor,” kata Kepala Eksekutif Lifestyle Sachin Mundhwa. Belum diketahui apakah kerajaan Trump sudah merasakan “guncangan” akibat boikot ini, serta sampai kapan pemboikotan ini akan berlangsung. (Berbagai sumber/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

Prabowo, the Game-master President?

Di awal kepresidenannya, Prabowo aktif menggembleng Kabinet Merah Putih. Apakah Prabowo kini berperan sebagai the game-master president?

Indonesia First: Doktrin Prabowo ala Mearsheimer? 

Sejumlah pihak berpandangan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto akan lebih proteksionis. Seberapa besar kemungkinannya kecurigaan itu terjadi? 

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...