“Jangan sampai kekhawatiran masyarakat tentang tudingan mafia identitas kependudukan dan upaya menuju kecurangan (Pilkada) berujung menjadi kenyataan.” ~ Mulyadi, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat.
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]ementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terlihat berlagak polos. Kemendagri sebenarnya sudah tahu bahwa masyarakat sedang kesusahan mendapatkan KTP-el. Tapi, Kemendagri malah ‘menyawer’ KTP-el sembarangan kepada warga Bogor.
Udah tahu KTP-el bermasalah karena terjerat kasus mega korupsi yang sedang dibongkar KPK, ehhh Kemendagri malah kecolongan nyawer sembarangan, weleeeh weleeeeh.
Masa warga Bogor disawer KTP-el domisili Sumatera Selatan sih, hadeuuh, nyambung juga engga, berguna juga engga, apa maksudnya coba? Masa Bogor jadi Kota Hujan, Hujan KTP, weleeeh weleeh.
Weeeitttss, kata siapa ga berguna? Laaah, ada orang yang bilang KTP begitu berguna, apalagi menjelang Pemilu begini, weleeeh weleeeh.
Kan lumayan kalau disalahgunakan bisa mendongkrak suara, hadeuh, pikiran – pikiran jahat banget, pengen berkuasa harus banget melakukan tindakan curang, ngenes amat, weleeeh weleeh.
Atau bisa juga, mungkin Kemendagri ingin membuktikan kepada para koruptor semisal Setya Novanto dan kawan – kawannya yang menggerogoti uang proyek KTP-el.
Walaupun uangnya udah dikorupsi, KTP-el baik – baik saja bahkan tetap lancar jaya, makanya bisa dihambur – hamburkan juga, weleeeh weleeeh.
Usut punya usut, muncul kecurigaan KTP-el yang tercecer di Bogor itu merupakan salah satu bentuk kecurangan menjelang Pilkada. Wedeew, ngeri amat tuduhannya.
Entahlah kan baru kecurigaan aja, namanya tahun politik begini wajar kalau ada kejanggalan begini pasti banyak spekulasi liar yang berkembang.
Weeeitss, akhirnya Kemendagri memberikan keterangannya, ternyata KTP-el yang dibuang – buang di Bogor itu bukan langkah Kemendagri yang ingin pamer ke para koruptor, tapi memang tak sengaja jatuh dalam perjalanan menuju Gudang Penyimpanan di Bogor.
Oh begitu toh, tapi kok KTP-el itu alamatnya Sumatera Selatan, jauh banget pemusnahannya harus di Bogor? Weleeeh weleeh, emangnya di Sumatera Selatan sendiri ga bisa dimusnahin? Emangnya Bogor tempat pembuangan KTP? Hadeuuh.
Kalau kata Mendagri sih harusnya secepatnya KTP-el itu bisa dimusnahkan, ehmm, kalau ada tindak kecurangan KTP-el semisal dibikin ganda gimana?
Apalagi disalahgunakan untuk meraup suara di Pilkada. Lalu kenapa jauh banget pemusnahannya sampe ke Bogor? Ehmm, ga bisa terjawab ya? Skeptis tingkat tinggi, weleeh weleeh.
Makanya kalau kata Alexander Pope, banyak orang mampu melakukan perbuatan yang bijaksana, tapi lebih banyak yang bertindak licik.
Kalau Pilkada diisi orang – orang licik, berarti kecurangan sudah pasti terjadi di depan mata. Lalu bersiaplah punya pemimpin yang lahir dari proses yang licik, weleeeh weleeh. (Z19)