HomeRagamBJ Habibie Mengapresiasi Aksi Bela Islam Jilid III

BJ Habibie Mengapresiasi Aksi Bela Islam Jilid III

Aksi bela islam jilid III pada 2 Desember 2016 lalu sepertinya masih hangat membekas di ingatan kita, begitupun di ingatan mantan Presiden RI ke-3 BJ Habibie. Aksi damai yang dikemas dalam bentuk salat Jumat bersama membuktikan bahwa ada sinergi positif di dalamnya.

Menurutnya , dalam aksi yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) tersebut menepis anggapan masyarakat yang takut aksi damai tersebut akan berubah anarkis. Dalam aksi tersebut ternyata acara berlangsung aman dan tertib. Selain itu, dalam aksi tersebut tidak hanya melibatkan umat Muslim tetapi juga umat beragama lainnya.

Seperti diketahui, pada 2 Desember 2016, digelar aksi salat Jumat bersama di Monas dan sekitarnya. Aksi yang bertajuk bela Islam Jilid III tersebut, digelar sebagai upaya menuntut agar tersangka kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Gubernur DKI Jakarta) ditahan.

“Tanggal 2 Desember itu, saya dapat informasi jutaan orang, termasuk Presiden Republik Indonesia dan termasuk juga golongan yang bukan mayoritas dipandang dari sudut keturunan tapi juga yang minoritas ikut turun. Itu berarti betul-betul tercermin bahwa kita bisa bersinergi positif,” kata Habibie saat memberikan sambutan dari Jerman melalui rekaman video yang disaksikan dalam acara pembukaan Silaknas ICMI di Discovery Hotel, Jakarta, Kamis (8/12) malam.

Ia juga berpesan agar kebersamaan itu tetap dijaga. Lebih tegas, ia meminta agar umat beragama di Indonesia tidak mudah terpancing pada hasutan yang ingin memecah belah bangsa.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...