“Begitulah sifat dasar manusia, kan? Mereka senang drama. Mereka senang melihat kehebohan, kekacauan apalagi kalau mereka tidak ada sangkut pautnya dengan hal itu.” ~Primadona Angela
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]asus pengadangan Neno Warisman di Pekanbaru terus berlanjut. Dan kini, BIN menjadi lembaga yang disalahkan atas kejadian tersebut, karena dituduh melakukan persekusi terhadap Neno dengan keras.
Aku liat video buatan Neno berkali-kali. Dia tampak lelah, wajahnya kusam, maklum berjam-jam terjebak di dalam mobil tentu membuatnya tak sempat mandi apalagi berdandan. Wajahnya seperti menyiratkan, bahwa ia adalah korban dari ketidakadilan.
Jadi Neno Warisman hendak menghadiri acara tur bertajuk #2019GantiPresiden yang menuai pro dan kontra. Acara tersebut sebenarnya memang tidak mendapatkan izin dari pemerintah sejak awal, karena dikhawatirkan dapat menimbulkan bentrok antar warga.
Antara BIN yang nggak Netral, atau Neno Warisman yang terlalu baper... Share on XTerbukti dong, banyak massa yang mengaku sebagai Barisan Pemuda Riau (BPR) telah menunggu Neno di luar bandara. Namun bukan sambutan, melainkan pengusiran dan ujaran kebencian yang Neno terima. Berjam-jam Neno terkurung di dalam mobil. Massa bahkan sempat membakar ban sebagai aksi protes. Setelah cukup lama tidak dapat bergerak, Neno akhirnya dipulangkan.
Menurut Neno dan sebagian pihak, cara BIN dalam menangani kasus ini terlalu kasar dan tidak sesuai dengan aturan. Karenanya, BIN bahkan sempat dikritik sebagai intel melayu, yaitu julukan untuk orang-orang yang mengaku anggota intelijen padahal bukan.
Pengamat intelijen Susaningtyas NH berpendapat, keterlibatan BIN dalam memulangkan Neno merupakan usaha untuk pengamanan, jadi bukan karena tidak netral atau membala kubu petahana. Hmm, tapi masa sih? Sumpah mi apahh?
Hmm, nggak kebayang sih, gimana jadinya kalau Bu Neno ini tidak dipulangkan, bisa makin rusuh nggak sih?
Tapi Neno tetap bersikeras, kalau dirinya dihalangi oleh BIN agar tidak dapat menjalankan aksinya. Bahkan dalam video, Neno menunjukkan beberapa petugas membawa senjata laras panjang. Dia merasa diperlakukan seperti penjahat.
Ya, mungkin memang Nenonya saja yang terlalu sensitif. Dalam keadaan genting, di mana ada banyak masa seperti itu, masa iya petugas tidak membawa senjata? Kan senjatanya nggak ditodong ke Ibu. Bisa jadi hal tersebut dilakukan untuk melindungi Bu Neno, ya khan?
Lagian, kalau petugas saat itu melepaskan Bu Neno, emang yakin bakal pulang tanpa babak belur? Kalau terjadi apa-apa gimana? Wkwkwkwk.
Bagaimanapun, pihak BIN telah memberikan klarifikasi dan meminta maaf jika perlakuan yang dilakukan kemarin di pandang kasar. Selebihnya ya, terserah netizen ajah… (E36)