HomeTerkiniBertema Birokrasi, Debat Pilgub DKI Kedua Dikawal 1800 Polri

Bertema Birokrasi, Debat Pilgub DKI Kedua Dikawal 1800 Polri

Kecil Besar

pinterpolitik.comJumat, 27 Januari 2017.

JAKARTA – Debat kedua pilkada DKI akan digelar pada hari ini, Jumat, 27 Januari 2017 yang akan dimulai pukul 19.30 WIB. KPU DKI masih memilih lokasi yang sama untuk menggelar Debat kedua Cagub DKI kali ini, yakni Hotel Bidakara Jakarta Selatan.

Pada debat kali ini, KPU akan menggunakan dua moderator atau moderator ganda. Moderator yang dipilih untuk menggantikan Ira Koesno adalah Tina Talisa. Sementara dari sisi akademisi KPU DKI Jakarta memilih Mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Prof. Dr Eko Prasojo. Debat kali ini akan ditayangkan langsung oleh 12 stasiun televisi dan berlangsung selama 150 menit.

Tina Talisa & Prof. Dr Eko Prasojo selaku moderator ganda Debat Pilgub DKI kedua.

Di sesi pertama, masing-masing paslon akan menyampaikan visi-misi dan program kerja unggulannya yang berkaitan dengan tema debat. Tema debat sendiri adalah reformasi birokrasi, pelayanan publik dan penataan tata ruang kota.

Lalu, pada sesi kedua dan ketiga, akan ada pertanyaan dari panelis kepada setiap pasangan. Setelah dijawab, pasangan lain bisa memberikan pandangannya terhadap jawaban pasangan lainnya.

Selanjutnya pada sesi keempat dan kelima, diinformasikan bahwa pasangan calon akan bertanya kepada pasangan calon lain terkait tema yang telah ditentukan. Pada sesi keenam, setiap pasangan calon diberikan kesempatan untuk menyampaikan pernyataan terakhir komitmennya terhadap masyarakat.

Bagaimana dari sisi keamanan Debat Pilgub DKI Jakarta 2017?

Ribuan polisi dipersiapkan untuk mengamankan jalannya debat kandidat kedua calon kali ini. Melibatkan tim gerakan gabungan nasional, polisi wanita, dan Brimob. Kasubbag Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Purwanta mengatakan, Polisi mengerahkan 1.800 personel dan melakukan pengamanan debat dengan pola empat ring (empat lokasi pengamanan).

Dengan adanya debat tersebut, membuat sejumlah ruas jalanan di sekitar Hotel Bidakara padat. Maka dari itu, rekayasa lalu lintas akan diberlakukan secara situasional dengan melihat perkembangan arus lalu lintas di lapangan. (trbn/A11)

Baca juga :  Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?
spot_imgspot_img

#Trending Article

How About Dasco’s Destiny?

Peran, manuver, serta konstruksi reputasi Sufmi Dasco Ahmad kian hari seolah kian membuatnya tampak begitu kuat secara politik. Lalu, mengapa itu bisa terjadi? Serta bagaimana peran Dasco dalam memengaruhi dinamika politik-pemerintahan dalam beberapa waktu ke depan?

Prabowo & Trump Alami “Warisan” yang Sama?

Kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) jadi sorotan dunia. Mungkinkah ada intrik mendalam yang akhirnya membuat AS terpaksa ambil langkah ini?

Didit The Peace Ambassador?

Safari putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit, ke tiga presiden RI terdahulu sangat menarik dalam dinamika politik terkini. Terlebih, dalam konteks yang akan sangat menentukan relasi Presiden Prabowo, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

More Stories

UMKM Motor Ekonomi Dunia

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara berkembang seperti Indonesia...

Jembatan Udara Untuk Papua

PinterPolitik.com JAKARTA - Pemerintah akan memanfaatkan program jembatan udara untuk menjalankan rencana semen satu harga yang dikehendaki Presiden Joko Widodo. Menurut Kepala Pusat Penelitian dan...

Kekerasan Hantui Dunia Pendidikan

PinterPolitik.com Diklat, pada umumnya dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian serta etika kepada anggota baru. Namun kali ini, lagi-lagi Diklat disalahgunakan, disalahfungsikan, hingga...