Site icon PinterPolitik.com

Berkenalan Dengan Chunyun, Tradisi Mudik di Tiongkok

Berkenalan Dengan Chunyun, Tradisi Mudik di Tiongkok

Berkenalan Dengan Chunyun, Tradisi Mudik di Tiongkok

Selama perayaan Chunyun, lebih dari 3 miliar penduduk Tiongkok melakukan perjalanan dengan moda transportasi darat, laut, dan udara. Tradisi ini tercatat sebagai migrasi manusia terbesar di Dunia.


pinterpolitik.comKamis, 26 Januari 2017.

TIONGKOK – Seperti di Indonesia, Tiongkok memiliki tradisi mudik menjelang Imlek. Tradisi mudik selama 40 hari ini dikenal dengan Chunyun. Lebih dari 3 miliar penduduk Tiongkok akan melakukan perjalanan dengan moda darat, laut, dan udara. Tradisi ini tercatat sebagai migrasi manusia terbesar setiap tahunnya.

Otoritas transportasi Tiongkok setempat memperkirakan adanya 2,5 miliar perjalanan darat 356 juta dengan kereta api, 58 juta dengan pesawat, dan 43 juta oleh laut selama periode 40 hari. Periode mudik ini dimulai pada 13 Januari sampai 21 Februari. Umumnya perjalanan dilakukan dari kota-kota besar ke kota-kota pemukiman di pelosok Tiongkok.

Pemerintah Tiongkok menperkirakan perputaran uang yang beredar selama tujuh hari Tahun Baru Imlek lebih dari USD 100 miliar hanya untuk makan dan belanja. Jumlah itu hampir dua kali lipat pengeluaran penduduk Amerika Serikat dalam pembelajaan saat acara Thanksgiving.

Karena pelaku tradisi yang jumlahnya terus naik, Tiongkok harus meningkatkan kapasitas transportasi mereka tiap tahunnya. Tahun ini, beberapa rel kereta yang pembangunannya telah dikerjakan sejak 2014 akan dioperasikan.

Perusahaan Perkeretaapian Tiongkok bulan lalu juga juga mengumumkan akan menambah 86 gerbong kereta untuk tujuan Sichuan, Heilongjiang, Zhejiang dan provinsi lainnya pada puncak kepadatan penumpang. Lebih dari 45 juta perjalanan melalui udara diprediksi terjadi tahun ini jelang Imlek, meningkat 8 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pemerintah Tiongkok juga meningkatkan pengamanan di stasiun kereta, menyusul penyerangan dengan senjata tajam yang dilakukan oleh kelompok separatis tahun lalu.

Perayaan Chunyun juga dikenal sebagai Festival Musim Semi Tiongkok.  Bagi warga Tiongkok, momen ini adalah  liburan keluarga paling penting. Di saat-saat ini, jutaan orang berharap bisa bertemu keluarga dan kawan lama di kampung halaman.

Pertama adalah tradisi berkumpul keluarga pada Imlek. Kedua, reformasi pendidikan di Tiongkok membuat mahasiswa berdatangan dari daerah ke kampus-kampus favorit di kota-kota besar. Terakhir adalah libur panjang yang jarang terjadi di Tiongkok. Kebanyakan pekerja Tiongkok tidak mendapatkan cuti berbayar, sehingga liburan Imlek sangat dinantikan.

Warga Tiongkok sendiri tidak kapok pulang kampung walau harus berdesakan dan menempuh perjalanan panjang dan melelahkan. Bayangan bertemu keluarga sedikitnya menjadi penawar letih di perjalanan.

“Saya akan menangis jika harus meninggalkan keluarga saya lagi, karena saya telah bekerja di tempat jauh selama setahun,” kata seorang pekerja, dikutip dari Channel NewsAsia. (CN/DTK/O23)

Exit mobile version