“Kuasa mengubah segalanya sampai-sampai sulit membedakan siapa yang pahlawan dan siapa yang penjahat” – Libba Bray, The Sweet Far Thing
PinterPolitik.com
Kekuasaan tidak memandang apa pun, kapan pun, di mana pun, dan siapa pun.
Dalam relasi keluarga pun perebutan kuasa sering terjadi, misalnya seperti Scar yang nekat membunuh Simba demi bisa mendapat kekuasaan di film Lion King.
Kalau antara paman dan keponakan saja bisa muncul konflik karena kekuasaan, apalagi relasi antara mantan ipar. Udah mantan, terus ipar lagi. Bisa dibilang ini mah sudah nggak ada ikatan keluarganya lagi. Hehehe.
Ceritanya sih baru-baru ini ada isu bahwa Partai Berkarya yang dipimpin Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, menggugat Partai Gerindra ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Soalnya partainya keluarga Cendana ini merasa kalau sekitar 2,7 juta suaranya di Pemilu 2019 tuh “dicuri” dari Partai Berkarya. Jadi, menurut mereka, kalau jumlah suara itu nggak “dicuri”, Partai Berkarya tuh bisa lolos parliamentary threshold alias lolos ke Senayan loh.
Wahh. Kayaknya gara-gara sidang sengketa Pemilu kemarin, partai-partai jadi ikutan latah untuk ngajuin gugatan ke MK ya. Hehehe.
Padahal baru aja di bulan Juni 2019 kemarin Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto terlihat mesra bersama Titiek Soeharto dan anak mereka. Titiek kan juga jadi salah satu petinggi Partai Berkarya. Kok tiba-tiba sekarang udah ada konflik aja ya, bahkan sampe dibawa-bawa ke ranah hukum segala lagi.
Kalau begini, makin susah lah jalan Titiek Soeharto dan Prabowo untuk bisa rujuk lagi. Hehehe.
Nah tapi setelah ditelusuri, ternyata Ketua DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang minta maaf kepada Gerindra dan mengatakan kalau pihaknya tidak mengajukan gugatan itu ke MK. Belakangan disebut-sebut surat kuasa pengajuan gugatan tersebut telah dipalsukan. Itu katanya loh ya.
Hmm. Walau sudah minta maaf, tapi ibaratnya kayak gelas yang sudah retak, konflik pun sudah terjadi dan nggak bisa ditutup-tutupi. Hubungan Partai Berkarya dengan Partai Gerindra bisa jadi panas.
Mungkin memang benar lah kata orang-orang zaman dulu, kalau cinta sejati itu pasti akan selalu mengalami ujian dan rintangan agar cinta mereka bisa semakin murni dan suci. Eaa.
Jadi, setelah bertahun-tahun cinta Titiek dan Prabowo terus ditempa asam garam perpolitikan Indonesia, apakah konflik antara Partai Berkarya dan Gerindra saat ini akan membuat mereka menjauh atau justru semakin memurnikan cinta mereka di Pemilu selanjutnya? Upss. (R50)