“Politik adalah lautan pragmatisme, kompromi demi kompromi bisa melelehkan idealisme.”
PinterPolitik.com
[dropcap]J[/dropcap]ika Anda memilih untuk disukai, Anda akan siap berkompromi kapanpun dan Anda tidak akan mencapai apapun.
Tapi, terkadang dalam ambisi politik yang saling bertabrakan sulit menemui perjumpaan. Maka kompromi diperlukan untuk menemui titik terang.
Wacana berkembang bahwa kondisi Beringin yang gersang dan penuh perseteruan akan menemui kejelasan. Karena apa? Kompromi.
Tiga nama politikus Beringin yang semula akan bertarung memperebutkan kursi pimpinan Beringin menggantikan Papa akhirnya legowo untuk menyerahkan kekuasaan pada putra tanpa mahkota, Airlangga Hartarto.
Ia melenggang tanpa perlawanan dari pihak lain alias aklamasi. Lah dua calon lagi apa kabar? Dia adalah Idrus Marham dan Azis Syamsuddin.
Mereka akhirnya berkompromi untuk mewacanakan posisi tepat untuk ketiganya. Airlangga sudah didaulat sebagai Ketua Umum Beringin, tapi posisinya sebagai Menteri Perindustrian menghembuskan wacana baru yaitu diperlukannya reshufle.
Kalau Airlangga diganti dari Menteri, siapakah yang mengisinya? Tentunya dari Beringin lagi kayanya. Weleeeh weleeeeh
Angin berhembus kepada Idrus Marham yang diwacanakan akan mengisi posisi Menteri. Wedeeew enak juga ya, sebelumnya Sekjen Partai Beringin, sekarang langsung melenggang menjadi Menteri.
Memang sih pernah ada kejadian pindah posisi begini, yaitu Mendagri Tjahjo Kumolo yang awalnya menjabat sebagai Sekjen Partai Banteng, akhirnya menjabat jadi Menteri. Weleeeh weleeeeh benar juga ya ternyata. Transaksional wkwkwk
Nah, kalau nasib kader Beringin, Azis Syamsuddin bagaimana?
Hmmm, sinyalnya sepertinya sudah ditangkap publik bahwa ia yang akan menggantikan Papa sebagai Ketua DPR RI.
Walau perdebatannya cukup panjang dan penuh kemelut, ujung – ujungnya Azis akan melenggang sebagai Ketua Parlemen weleeeeh weleeeh
Sinyal dari Azis pun diberikan saat ia mengundurkan diri sebagai calon Ketua Umum Partai Beringin, padahal ia masih memiliki kans untuk menang. Tapi dengan dalih tak ingin gaduh, ia mundur weleeeh weleeh padahal udah aman ya wkwk
Jadi dari ketiganya sudah dapat posisi ya dan tak usah lagi berseteru. Jabatan kan hanya sementara juga, nanti bisa berubah kembali. Hehehe. (Z19)