“Utut bisa melihat peluang dan risiko langkah politiknya secara lebih jernih dan penuh kalkulasi matang tentang baik buruknya akan didapat.” ~ Pengamat Politik LIPI, Wasisto Raharjo Jati.
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]olitikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Utut Adianto, resmi dilantik menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Sidang Paripurna Selasa (20/3). Fraksi PDI-P mendapat jatah satu kursi pimpinan DPR setelah UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) berlaku. Setelah penantian panjang, akhirnya kebagian juga ya jatah kursi pimpinan DPR. Hahaha.
Sepertinya, ada pertimbangan tersendiri bagi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menetapkan secara internal Utut Adianto sebagai wakil ketua DPR. Apa sih prestasi yang dimiliki Utut yang tidak dimiliki kader politisi yang lain? Itu tuh, peraih gelar Grand Master catur dengan Elo rating 2615. Tapi emangnya pestasinya ini selaras dengan dunia perpolitikan? Ciyus, maca cih?
Sebagai pecatur terbaik yang dimiliki Indonesia, Utut memiliki kepandaian berpikir yang ringkas dalam memecahkan berbagai permasalahan. Bisa jadi dengan keberadaan Utut dalam jajaran Pimpinan DPR, analisa dan pertimbangannya cukup membantu menentukan arah kebijakan politik yang sekiranya menguntungkan bagi PDI-P. Beuh, mantap jiwa.
Gak sedikit loh yang bilang kalau keberadaan Utut di kursi DPR menjadi nilai tambah bagi PDI-P. Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wasisto Raharjo Jati bahkan mengatakan, bahwa latar belakang Utut sebagai Grand Master catur dapat menjadi keuntungan tersendiri saat memimpin DPR. Utut bisa dibilang “megang” arena banget lah ya.
Sebenarnya praktik politik di DPR gak berbeda jauh loh dengan permainan catur. Jadi sama-sama arena permainan yang identik dengan mengatur strategi serta keterampilan analisis, dalam mengalahkan lawan-lawan demi tujuan kemenangan. Dan siapa orang terbaik yang bisa melakukannya? Ya jelas Utut lah orangnya. Masa buat posisi Wakil Ketua DPR masa PDI-P kirim kader yang ecek-ecek.
Kemampuan berpikir analitis Utut akan dapat memperhitungkan ‘pion‘ atau rival politik mana yang sangat kuat atau lemah, dalam kancah perpolitikan di DPR. Analisa semacam ini berguna untuk menganalisis langkah-langkah politik yang akan diambil selanjutnya, agar tujuan dan kepentingannya terwujud. Siapa ya kira-kira yang nantinya bakalan di skak mat sama langkahnya Utut ini? Mmmm, jadi kepo nih. (K16)