Site icon PinterPolitik.com

Beda Jokowi dan Selebriti

fitnah jokowi

Presiden Joko Widodo. (Foto: Redaksi Indonesia)

“Fitnah dibuat oleh golongan pembenci, disebarkan dengan orang-orang bodoh, dan dipercaya oleh para idiot.” ~Anonim


PinterPolitik.com

[dropcap]J[/dropcap]adi orang terkenal itu cobaannya gede banget ya. Kayaknya ada aja orang yang nggak senang dengan apa yang dilakukan. Haters gitulah. Begini salah, begitu salah. Hmmm, kadang kasian juga loh.

Tapi kalian tahu nggak sih bedanya selebriti dan presiden dalam menghadapi haters? Mereka ini kan sama-sama golongan manusia-manusia populer ya.

Kalau selebriti-selebriti mendinglah, mereka bisa curhat di sosial media tetang para hatersnya. Kadang di screen shot terus dikasih caption guna menjelek-jelekkan haters-nya tersebut. Bayangin kalau presiden melakukan cara yang sama. Jokowi nge-SS terus diposting dengan caption ‘Suka-suka aku dong mau ngapain aja, akun-akun aku, kalo nggak suka unfoll ajah’, hmmm, aneh kan?

Lagian ya, curhat apapun di sosial media Jokowi pasti bakal lebih diserang. Bisa-bisa dibilang presiden alay dan baperan. Tapi kalau dipendam gitu kan bisa jadi stress juga.

Sementara itu, kalau artis tuh ya, kalau bete di-bully atau difitnah sama hatersnya bisa langsung buat tuntutan ke pengadilan. Ngundang media, biar hatersnya pada tahu akibatnya kalau mengusik ketenangan artis tersebut. Nah, kalau Jokowi. Sekalinya memolisikan dibilang lebay, baperan, bahkan kriminalisasi. Hadehhh

Pakde Jokowi juga punya perasaan loh gaes. Doi bahkan mengaku sedih karena selalu dicaci-maki setiap tahun politik. Dari saat menjabat wali kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, sampai sekarang sudah menjadi presiden. Ada aja hinaannya. Meski begitu, dia bersyukur bisa tetap menang di pemilihan meski sering dihujat.

Doi juga curhat gaes, kayaknya sering banget mendapati cacian-cacian masyarakat berupa ucapan kasar di media sosial. Dia pun khawatir, karena merasa perilaku buruk tersebut tidak mencerminkan budaya Indonesia. Menurutnya ini harus diluluskan. Apalagi begitu banyak kata-kata kasar.

Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan, bosque... Share on X

Karena sering jadi korban bully ya, Presiden belakangan ini jadi makin giat mengajak masyarakat mengubah pola pikir dan hijrah menjadi lebih baik. Jangan karena perbedaan pilihan politik, rela mengorbankan persatuan yang selama ini telah susah payah terbentuk.

Pakde Jokowi bilang, segala pemikiran negatif harus dibuang dan mulailah berpikir positif. Agar otak kita-kita ini lebih berpikiran ke depan. Ingat, kita ini negara yang besar. Aku rasa, mau pilih paslon manapun, semua rakyat harus meresapi nasihat ini baik-baik. Biar suasanya nggak panas terus gitu loh.

Dalam beragam kesempatan sebelumnya, Jokowi juga menyatakan selama empat tahun ini banyak diam dan bekerja tanpa memedulikan cacian bahkan fitnah kepadanya. Namun, kali ini dirinya mengambil tindakan dengan mengklarifikasi langsung kepada masyarakat. Menurutnya, hal itu diperlukan sebab isu-isu itu tidak berhenti meski dirinya tak menanggapi.

Yak, ku setuju. Klarifikasi kadang perlu sih, sekalian mengajak masyarakat untuk lebih santun dalam mengkritik yang berdasarkan fakta dan data. (E36)

Exit mobile version