“Seorang intelektual tidak akan pernah mengatakan lebih daripada apa yang diketahuinya.” ~Dwight D. Eisenhower
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]alah satu sosok dari barisan para mantan baru-baru ini buka suara soal kondisi ekonomi Indonesia nih. Tahu nggak siapa? Eittss, tapi ini bukan mantan kekasih ya, tapi mantan menteri.
Dalam sebuah acara diskusi Rabu Biru bertajuk ‘Menilik Defisit Neraca Perdagangan, Pajak dan Kondisi Bisnis Indonesia’ di Media Center Prabowo-Sandi, 19 Desember kemarin, Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier mengatakan kondisi ekonomi kita lagi parah.
Ditambah lagi dengan banyaknya pejabat pemerintah terlibat korupsi, sehingga membuat semua kebijakan ekonomi jebol. Menurutnya, semua program kerja rezim sekarang hanya di atas kertas dan tidak ada hasil konkret.
Weleh-weleh, ini beneran penilaian objektif kan? Bukan hanya ucapan mengerikan bentuk kekesalan pada mantan kan? Edededehhh…
Jokowi selalu diserang masalah ekonomi. Parah banget ya? Share on XPolitikus yang kini telah menjadi Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini menilai, aparat pemerintah harusnya mengelola kebijakan dengan baik dan menepati janji-janji yang dibuat ketika kampanye dulu, ehh, tapi menurut Fuas, pemerintah malah sibuk bekerja untuk Pilpres 2019.
Hmmm, iya juga sih. Tapi kayaknya masih mending ya dari pada anggota DPR itu. Saking sibuknya urusan di antah-berantah, kinerjanya jadi jeblok. Hehehe…
Yaa, kalau pemerintah sih mungkin belum terlalu keliatan ya colongannya, namun pernyataan Fuad diamini juga oleh mantan Menko Ekonomi, Keuangan dan Industri Kwik Kian Gie. Ups, jadi ini diskusi acara para mantan ya? Edededehh… Dulu kan Pak Kwik ini juga pernah menjadi hubungan romantis dengan kubu petahana. Hehehe.
Menurut Kwik, korupsi di rezim Jokowi itu parah banget. Tapi pencegahannya biar nggak terjadi korupsi lagi tuh belum dipikirkan sampai sekarang. Itulah kegagalan dari kebijakan kabinet sekarang. Kalau kata Kwik seperti buta arah. Nggak pernah menjawab ‘how’.
Kwik mengatakan, harapan baru untuk membenahi ekonomi Indonesia ada di pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jika terpilih nanti, Prabowo-Sandi segera harus melakukan langkah konkret baik jangka pendek maupun jangka panjang terhadap kebijakan ekonomi.
Yaa, langkah konkretnya apa dong? Wong yang terdengar selama ini baru gimmick–gimmick penggembira. Gimana coba kita bisa nggak impor sama sekali? Gimana coba kita bisa bangun kalau nggak ngutang? Mau ini, mau itu, tapi nggak do able. PIye? (E36)