“Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja.” ~ Buya Hamka
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]enteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Basuki Hadimulyono menjadi sorotan banyak pihak karena memiliki peran strategis sebagai eksekutor dari narasi pembangunan infrastruktur di era Pemerintahan Jokowi – JK.
Melihat hasil kerjanya, Presiden Jokowi tersenyum lebar karena ia menilai Menteri Basuki memiliki kemampuan yang cakap dalam merealisasikan pembangunan infrastruktur.
Bahkan yang lebih luar biasanya lagi, Presiden Jokowi menjuluki Menteri Basuki sebagai Bapak Infrastrukturnya Indonesia, wedeeww, ngeri kali uhhuuuuyyy.
Mungkin Jokowi ingin menyaingi memiliki tandingan bagi Bapak Pembangunan, mantan Presiden Soeharto, weleeeh weleeh.
Namun, bisakah Bapak Infrastruktur memastikan spirit pembangunan tetap konsisten agar perjuangan Bapak Pembangunan bisa diteruskan? Weleeeh weleeeh, entahlah. Yang terpenting dengan adanya pembangunan tentu harus adanya kebermanfaatan jangka panjang bagi masyarakat.
Emang kenapa sih harus infrastruktur yang digalakkan di era Jokowi? Ya biar keliatan dong, maksudnya keliatan gimana sih? Kan kalau infrastruktur itu keliatan semua orang, jadi bisa kali dijadikan tolak ukur keberhasilan kepemimpinannya Jokowi.
Kan kalau Jokowi mau naik dua periode pasti ditanya: Apa yang sudah Jokowi lakukan di periode kemarin?
Lihatlah jalan beribu – ribu kilometer sudah bisa dilewati, lihat juga lah jembatan yang bisa menghubungkan satu daerah ke daerah lain. Weeeewww!
Mari kita lihat juga rumah – rumah murah dibangun pada mengambang, uppppsss keceplosan, maksudnya rumah murahnya itu kena banjir dikit aja sih, cuma keliatannya kayak ngambang weleeeh weleeeh.
Nah loh kok bisa kebanjiran gitu sih? Gimana nih Bapak Infrastruktur? Weleeeh weleeeh, masa mau kasih manfaat ke masyarakat malah merepotkan begitu, emangnya sistem drainasenya ga diurus, hadeuuuhhh.
Eeetttt, selain tapi ada laporan lagi nih Bapak Infrastruktur, Grider proyek tol Depok-Antasari roboh, konstruksi tiang beton LRT roboh, Crane proyek rel ganda di Matraman jatuh, Tembok perimeter di luar underpass kereta bandara ambruk dan Pier head tiang proyek Tol Becakayu ambrol.
Wedeeww, banyak juga ya pada roboh semua. Akhirnya proyek layang yang digagas harus dihentikan sementara.
Kalau ditunda karena roboh, Bapak Infrastruktur ngapain dong? Cuti? Weleeeh weleeeh. Kayaknya sih begitu. (Z19)