HomeTerkiniBanjir Rendam Indramayu

Banjir Rendam Indramayu

Ancaman banjir masih terjadi hingga akhir Februari mendatang. BNPB Menyiapkan sejumlah langkah guna menangani banjir.


pinterpolitik.comSelasa. 24 Januari 2017.

 

Indramayu– 40.000 rumah di Kabupaten Indramayu sejak 3 hari terakhir. Pemukiman yang terendam berada di sepanjang daerah aliran Sungai Cimanuk. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Lohbener, Kertasemaya, Bangodua, dan Kecamatan Sukagumiwang Indramayu. Luapan air juga menggenangi sebagian wilayah di Cirebon, Jawa Barat dan membuat akibatnya aktivitas warga di enam kecamatan lumpuh total.

Kasi Rehabilitasi BPBD Kabupaten Indramayu, Sapta Aji, mengungkapkan banjir merendam empat kecamatan di antaranya Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, Kertasmaya, dan Lohbeber dengan ketinggian air sekira 30 sentimeter.

“Banjir ini terjadi sejak Minggu 22 Januari 2017 sekira pukul 17.00 WIB hingga sekarang, yang diakibatkan limpahan Sungai Cimanuk karena debit air Sungai Cimanuk mencapai 520 TMA yang jika normalnya hanya 400 TMA,” paparnya, Senin (23/1/2017). Dampak banjir juga semakin meluas lantaran tanggul penahan air di sepanjang aliran Sungai Cimanuk jebol

BPBD Indramayu masih melakukan pendataan dan upaya evakuasi terhadap warga dan barang-barangnya. Sebagian warga pun sudah mulai mengevakuasi barang-barang berharga dari rumahnya.

Terpisah Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Tony Agus Wijaya menjelaskan untuk wilayah Jawa Barat, Intensitas hujam masih cukup tinggi hingga akhir akhir Februari.  Dari pemantauan BMKG posisi matahari berada di selatan equator, sehingga matahari akan lebih lama bersinar dan menyebabkan pemanasan suhu di muka bumi. Akibatnya, terjadi penguapan yang lebih intensif, dikarenakan angin baratan cukup kencang. “Jadinya hujan tidak terjadi pada siang hari seperti pada umumnya di musim hujan,” katanya.

Titik Banjir Meluas

Fenomena siklon tropis di wilayah utara Australia juga membuat pergerakan awan hujan semakin tinggi.  Deputi Bidang Klimatologi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo menuturkan fenomena ini menjadi penyebab banjir yang menerjang Bima, Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu. Ia menyebut siklon tropis di utara Australia itu menjadikan pertumbuhan awan di kawasan Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya menjadi intens sehingga menimbulkan hujan lebat.

“Munculnya siklon tropis di sebelah utara Australia itu menyebabkan aliran udara di wilayah Lampung dan Jawa bagian barat ini menjadi cukup kencang. Tapi dampaknya di Nusa Tenggara Timur, di sana terjadi pertumbuhan awan yang cukup intens. Sehingga daerah-daerah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, termasuk Bali, Lombok, terjadi kumpulan awan yang cukup kuat dan terjadi hujan cukup lebat. Sehingga kemarin di Bima itu sempat terjadi hujan lebat hingga banjir itu di antaranya karena dampak siklon tropis yang muncul di sebelah utara Australia, kemudian ekor siklon tropisnya itu memberikan dampak di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat,” jelasnya.

Untuk wilayah Sumatera juga diprediksi akan segera memasuki puncak musim hujan. Hal ini, menurutnya, tak lepas dari aliran udara yang melewati Samudera Hindia dan membawa banyak uap air untuk membentuk awan yang nantinya berubah menjadi hujan.

“Kemungkinan saja dalam waktu mendatang ini. Kalau kita melihat dari barat membawa uap air cukup banyak karena asalnya dari Samudera Hindia,” ujar Mulyono. Menurutnya Pada beberapa waktu mendatang bisa saja Sumatera bagian barat juga akan terjadi pertumbuhan awan yang cukup intens. Akan dapat terjadi pertumbuhan awan di pantai barat Sumatera, yang bisa menimbulkan hujan, baik skala lokal dan regional.

Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  telah merilis data potensi bencana banjir dan tanah longsor masih mengancam sebagian wilayah di Indonesia. Hal ini mengingat puncak musim hujan baru akan terjadi pada Januari 2017.

“Masyarakat dan pemerintah daerah harus mewaspadai ancaman bencana banjir dan tanah longsor yang diprediksi akan terus meningkat hingga Januari 2017,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Nugroho, dalam rilis yang diterima Pinterpolitik.com

Data BNPB menunjukkan bencana alam terjadi sebanyak 1.985 kali selama tahun ini. Dampaknya, 374 orang meninggal, 383 orang luka, 2,52 juta jiwa menderita atau mengungsi, dan ribuan rumah rusak.

Longsor menjadi bencana yang paling banyak menimbulkan korban jiwa. Diprediksi banjir dan longsor akan makin meningkat hingga Maret 2017. 315 kabupaten dan kota berada di daerah bahaya sedang-tinggi dari banjir di Indonesia. Jumlah penduduk yang terdampak banjir berkapasitas sedang-tinggi sebanyak 63,7 juta jiwa.

Selain itu, sebanyak 6.102 banjir terjadi dalam kurun waktu 10 tahun dan 2,7 ribu jiwa meninggal akibat banjir dalam kurun tersebut. “Curah hujan di wilayah Indonesia akan terus meningkat. La Nina dan Dipole Mode negatif diperkirakan sampai Desember 2016. Suhu mula laut perairan di Indonesia masih hangat,” ujar Sutopo.

“Kawasan yang perlu mendapat perhatian khusus antara lain Aceh, Kota Medan, Kawasan Riau (Sungai Siak, Kampar, Rokan), Jambi (Sungai Batanghari), Banten (Sungai Ciujung dan Cisadane),” lanjut dia.

Juga Jakarta (Sungai Ciliwung, Pesanggrahan, Angke), Jawa Barat (Sungai Citarum), Jawa Tengah meliputi Wilayah Sungai Jratunseluna, Sungai Bengawan Solo Hulu dan Sungai Citanduy, serta Jawa Timur di sepanjang Sungai Bengawan Solo dan Sulawesi.

(DTK/CNN/O23)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...