Site icon PinterPolitik.com

Babak Baru Drama Setnov

Babak Baru Drama Setnov

Setya Novanto. (Foto: Nasional Kompas)

“Inilah resikonya jika politik dipenuhi drama urusan publik pun menjelma jadi sekadar telenovela.” ~Najwa Shihab


PinterPolitik.com

[dropcap]B[/dropcap]abak baru drama mantan Ketua DPR Setya Novanto dimulai. Riak-riak ketegangan digulirkan kembali. Cuma sayang, ketimbang dibilang sebagai drama melankolis, para penonton malah sering dibuat cengengesan dibuatnya. Memang Setnov ini pintar sekali dalam melawak. Wkwkwkwk.

Kali ini, kisah yang ia mainkan adalah perihal terkuaknya sel mewah yang ia tinggali selama menjalani hukuman di rutan Sukamiskin Bandung.

Ehh tunggu dulu! Kalau mundur ke masa lalu sejenak, saat itu Setnov pernah didatangi oleh reporter Najwa Shihab. Tergambar wajah sendunya berada di sebuah sel kecil dengan fasilitas minim. Memprihatinkanlah. Tapi…

Yup, ada beberapa hal ganjil terekam di layar kaca dan membuat para penonton bertanya-tanya. Itu kenapa bisa ada parfum perempuan? Terus cat rambut berharga murah itu buat apa?

Elah-dalah, nampaknya tim artistik Setnov kurang cekatan dalam mendekorasi lokasi shooting saat itu. Sampai-sampai, penonton yang harusnya terenyuh, malah jadi cekikikan, nggak nyambung sama tema bos. Yang dikisahkan adalah kehidupan miris seorang tahanan koruptor pria, tapi yang tampak barang-barang perempuan? What the?

Tapi pertanyaan-pertanyaan dari para penonton tak lama terjawab. Kemewahan sel yang ditempati Setnov terkuak ketika Ombudsman melakukan inspeksi mendadak (sidak). Tampak sel asli Setnov disebut memiliki luas 3 x 5 meter.

Bisnis sel mewah untuk napi koruptor kayaknya bukan ide yang buruk. Yang penting harus mahal dan masuk kantong negara. Hehehe. Share on X

Tidak hanya memiliki luas sel yang tidak semestinya, dinding sel juga tampak cantik dengan lapisan wallpaper. Belum lagi segala furnitur yang memperlihatkan kesan mewah.

Menurut Setnov, Sukamiskin sejak zaman Belanda 1918 sudah demikian dan ini sudah 100 tahun. Jadi dulu temboknya itu dilapisi kayu tipis, karena berdebu akhirnya dikasih wallpaper. Apalagi Setnov mengaku punya riwayat penyakit paru-paru basah, jadi berbahaya kalau kena debu. Uwuwuwuw, kecian.

Ngomong-ngomong lumayan juga ya kalau lapas mewah ini dijadikan bisnis? Tapi duitnya dikasih negara dong. Jadi nggak apa-apa kalau mau request sel mewah, yang penting bisa bayar dan nggak kabur-kaburan. Hehehe.

Kalau kata Soleh Solihun, dari pada berkali-kali sidak dan masih ada sel mewah gitu kan? Mending dilegalkan aja. Tapi harganya harus super mahal.

Kalau menurut kalian gimana nih gaes? Bisa jadi upaya untuk memeras para maling uang rakyat nggak sih? Hehehe. (E36)

Exit mobile version