“Ujian tersulit dalam suatu hubungan adalah untuk tidak bersepakat namun tetap bergandengan tangan.” ~Albert Einstein
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]etelah mencapai kesepakatan bersama Gerindra dalam menentukan pengganti Sandiaga Uno untuk menempati posisi Wagub DKI Jakarta, sepertinya akan ada babak baru dari drama antara PKS dan Gerindra. Bagaimana kisahnya akan berlanjut? Jeng, jeng, jeng… Zoom out, zoom in…
Jadi gini gaes, beberapa waktu lalu pihak Gerindra kan mengatakan, kalau calon Wagub DKI sudah diserahkan kepada PKS, namun Gerindra meminta agar kedua partai bersama-sama melakukan proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) untuk calon wakil gubernur. Tapi ternyata, PKS akhir-akhir ini mengemukakan keberatannya. Eaaa, kenapa nih?
Ternyata, PKS menilai proses uji kepatutan tersebut bisa memunculkan anggapan calon tersebut tidak mempunyai kapabilitas. Sehingga partai tidak berhak melakukan fit and proper test.
Weleh-weleh, jadi alasannya karena gengsi nih? Ya, kalau ternyata dari tes tersebut bisa menciptakan kandidat terbaik dari yang terbaik kenapa enggak sih? Kita tuh butuh wakil gubernur yang amat sangat berkompeten.
PKS dan Gerindra, kerap berseteru namun tetap bergandengan. Share on XAnggota Majelis Syuro PKS Triwisaksana mengaku khawatir jika dilakukan tes, PKS bisa dianggap tidak percaya diri dengan calon yang diusung. Dia menilai tidak ada anggapan cawagub tidak mampu bila tidak ada uji kelayakan dan kepatutan. Kecuali adanya penunjukan untuk direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Maka dari itu, pria yang akrab disapa Bang Sani ini menyarankan agar calon yang diajukan cukup diperkenalkan saja dan tidak harus pakai diuji.
Dia menjelaskan, saat penunjukan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjadi gubernur dan wakil gubernur dulu tidak ada namanya proses test tersebut. Bahkan hal tersebut juga tidak dilakukan ketika penunjukan Sandiaga sebagai pendamping Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Permintaan Gerindra untuk melakukan tes, dinilai PKS sebagai bentuk keraguan dari Partai Gerindra. Apalagi menurutnya, uji kelayakan dan uji kepatutan belum belum memiliki tolak ukur calon dinyatakan lolos.
Eaaa, gimana ini. Katanya sobat kepompong, masa main curiga-curgiaan sih? Aku jadi ikutan gemes… (E36)