HomeTerkiniAyo Menilai Calon Pemimpin Jakarta

Ayo Menilai Calon Pemimpin Jakarta

Acara debat pada masa kampanye pemilu di Indonesia dimulai pada pemilihan presiden (pilpres) tahun 2009 atau saat pemilu langsung kedua di era Reformasi. Ketika itu, tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden mengikuti acara debat. KPU menyelenggarakan tiga kali debat calon presiden dan dua kali debat calon presiden.


pinterpolitik.comJumat, 13 Januari 2017.

JAKARTA – Masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 memasuki acara baru, yakni debat terbuka yang diikuti semua calon gubernur dan calon wakil gubernur. Debat pertama, Jumat (13/1/2017) ini, berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta. Debat kedua, 27 Januari dan ketiga (terakhir), 10 Februari, lokasi belum diumumkan. Setelah itu, para pemilih memasuki bilik suara pada 15 Februari 2017.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah jauh-jauh hari menyiapkan dan menyosialisasikan penyelenggaraan debat publik ini. Kepada para kandidat dan kubunya sudah diberitahukan bahwa tampil di panggung debat merupakan “kewajiban”.

Oleh karena itu, ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sudah menyiapkan diri, dengan cara masing-masing.

Pengadaan acara debat pada masa kampanye pemilu di Indonesia dimulai pada pemilihan presiden (pilpres) tahun 2009 atau saat pemilu secara langsung kedua di era Reformasi. Ketika itu, tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden mengikuti acara debat. KPU menyelenggarakan tiga kali debat calon presiden dan dua kali debat calon wakil presiden.

Amerika Serikat sudah lama mengenal acara debat pada prapemilu presiden. Menurut catatan kepustakaan, debat pertama calon presiden AS berlangsung 26 September 1960 antara calon Demokrat, John F. Kennedy, dan calon Republik, Richard Nixon.

Baca juga :  Sekamar dengan “Prabowo” Simbol Politik Anies?

Setelah itu terhenti dan baru pada 23 September 1976 debat diadakan lagi, yang mempertemukan calon presiden dari Demokrat, Jimmy Carter dengan calon presiden dari Republik, Gerald R. Ford. Yang menarik hasil debat di AS dapat mempengaruhi hasil pemilu. Maka setiap kandidat berupaya menyuguhkan yang terbaik dan jangan sampai “keseleo lidah”.

Isu-isu Utama

Kembali ke debat Pilkada DKI Jakarta, tema yang diusung untuk debat pertama, “Pembangunan Sosial-Ekonomi untuk Jakarta” dengan isu-isu utama, seperti, seputar sosial-ekonomi, lingkungan, transportasi, pendidikan dan keamanan warga. Acara ini ditayangkan secara langsung oleh TV One, Net TV, dan Jawa Pos TV. Debat dibuka sekitar pukul 20.00 WIB dengan durasi dua jam.
Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno, Rabu (4/1/2017), mengatakan, alur debat pertama dibagi menjadi enam segmen. Pertama, semua pasangan calon akan menyampaikan visi, misi, dan program mereka. Kedua, pendalaman visi misi berupa pertanyaan kepada calon.

Segmen ketiga, kepada pasangan cagub-cawagub diberikan pertanyaan tentang permasalahan aktual dan faktual, sesuai tema debat. Pada segmen keempat, setiap kandidat mengajukan pertanyaan kepada kandidat lainnya. Segmen kelima, perdebatan: saling menyela, saling mendebat, tapi diatur tidak seperti debat kusir. Setelah itu, debat ditutup dengan segmen terakhir berupa closing statement dari para kandidat.

KPU DKI Jakarta menyiapkan empat panelis, yang dipilih dari kalangan akademisi dan profesional. Juga sudah ditetapkan moderator yang memandu jalannya debat.

Sesuai aturan main, para panelis dan moderator berkewajiban memberikan waktu dan kesempatan yang berimbang dalam menjawab pertanyaan serta menyampaikan visi-misi kepada masing-masing pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta. Aturan main lainnya, panelis dan moderator tidak boleh memberikan opini, komentar, penilaian, dan kesimpulan terhadap jawaban atau tanggapan pasangan cagub dan cawagub.

Baca juga :  AHY: the Soldier-Scholar

Kita berharap acara debat menjadi tradisi baru yang benar-benar bernas dalam pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah. Tradisi baru berarti berlangsung secara teratur, dengan harapan acara tersebut tidak sekadar formalitas, tapi mampu menunjukkan kualitas para kandidat, baik sebagai pemimpin di tingkat nasional maupun di daerah.

Panggung debat hendaknya menunjukkan kualitas dan integritas sesungguhnya dari kandidat. Dengan demikian, lewat acara debat para pemilih mempunyai bekal memadai untuk memasuki bilik suara pada hari pencoblosan supaya tidak sampai salah memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan. (E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Dengarkan artikel ini: Dibuat dengan menggunakan AI. Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok...

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...