“Orang-orang yang melontarkan kritik bagi kita pada hakikatnya adalah pengawal jiwa kita, yang bekerja tanpa bayaran.” ~ Corrie ten Boom
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]PR sebagai lembaga representasi rakyat seharusnya merendahkan telinganya untuk rakyat, karena tanpa rakyat tak mungkin ada perwakilan rakyat.
Dan tanpa rakyat pula, tak mungkin wakil rakyat tidur, punya mobil, dan uang jajan yang melimpah.
Ga mungkin kan? Sukseskah untuk memperkaya diri? Ahhh syudahhhlah, itu kan hanya untuk oknum saja, ga semuanya begitu. Hmmmm yayayayya.
Tapi tak aneh rasanya, rakyat itu melihat wakilnya bak seorang pejabat yang tak bisa disentuh. Padahal wakil rakyat itu bukan siapa – siapa kalau tanpa mandat rakyat. Kalau adagium kacang lupa kulitnya sih masih terlalu lembut, uppppssss, weleeeeh weleeeeh.
Makanya Iwan Fals itu sampe bikin lagu hanya untuk wakil rakyat, kayak gini nih:
“Di hati dan lidahmu kami berharap, suara kami tolong dengar lalu sampaikan. Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam.”
Woailaaaah, boro – boro jadi penyambung lidah rakyat, wakil rakyat sudah tega membuang rakyatnya sendiri, padahal doi lupa kalau posisinya sekarang ini diperoleh dengan meminta – minta kepada rakyat saat kampanye.
Ingatkah masa – masa itu? Membujuk lalu sabar menjelaskan dan berharap dipilih? Tapi saat dipilih, wajah dan kepribadian menjadi berubah. Aneh ga? Ahhhh engga tuh. Karena sudah biasa begitu, weleeeeh weleeeeh.
Apalagi sekarang sudah sah pemberlakuan UU MD3 yang melarang rakyat untuk menghina wakil rakyatnya sendiri. Coba gimana itu?
Kalau rakyat mau ngingetin lagi nih, wakil rakyat itu cuma perwakilan aja, sementara rakyatlah tuan sebenarnya. Jadi kalau tuannya marah dan kecewa karena wakilnya itu salah, wajarlah.
Ettttt, lebih luar biasanya si wakil malah bikin aturan untuk jadi orang yang anti kritik, wadeeezzziiiggg. Ampun dah ah.
Tapi biar rakyat yang menilai dan mulai hari ini, mari mengecam wakil rakyat yang ada di DPR. Lah kan udah diberlakukan UU MD3? Ga takut? Hmmm biarlah.
Rakyat harus menguji coba dulu nih wakil rakyatnya, benarkah mereka itu wakil rakyat atau justru sudah membelot jadi penindas rakyat? Weleeeeh weleeeeh. (Z19)