“Bukan lautan hanya kolam susu .. katanya. Tapi kata kakekku, hanya orang-orang kaya yang bisa minum susu.” Ini puisi di film Tanah Syurga.. katanya.
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]ebenarnya anak Indonesia tidak mungkin kelaparan bahkan kekurangan gizi. Karena kenapa? Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan asupan yang tidak sulit didapatkan.
Tapi kenapa ya masih santer terdengar saja ada masyarakat Indonesia yang kelaparan bahkan terjangkit gizi buruk?
Walau dulu sempat ada program pembagian susu dan asupan lain kepada pelajar secara gratis, kini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali akan membagikan susu gratis.
Katanya juga sih dikenal dengan Revolusi Putih, program titipannya Prabowo katanya. Katanya loh. Sesuai lah ya sama judul filmnya, tanah Syurga…katanya hehehe
Kalau dari tujuannya sih bagus, biar anak Indonesia khususnya Jakarta memiliki gizi yang cukup. Miris juga kalau soal minum susu aja harus orang kaya doang, makanya sedih kalau begitu. Huhuhuhu.
Akhirnya Anies – Sandi memasukan anggaran Rp 885 miliar untuk susu dan ikan beku di dua produk pangan RAPBD DKI Jakarta.
Anies Promosikan “Revolusi Putih” Prabowo di Cilandak Barat https://t.co/fKMYu1j69r #RevolusiPutih
— Partai Gerindra (@Gerindra) November 24, 2017
Tapi ada beberapan catatan nih, karena walau tujuan bagus jangan sampai ada cara – cara buruk ada di dalamnya.
Kaya misalkan memaksakan impor besar – besaran susu sapi, karena memang susu sapi persediaannya sangat terbatas. Kan kalau begini repot juga ncang, ncing, enyak, babe. Makanya Menteri Kesehatan nyaranin makan ikan aja lebih banyak persediaannya hehehe.
Terus juga nih, jangan sampe juga rumor – rumor kabar burung terjadi. Kan memang bagi – bagi susu gratis ini titipan Prabowo dan kaitannya nanti siapa yang akan melaksanakan program ini?
Kalau perusahaan Bang Fadli Zon yang garap nanti disangkanya pada nyari untung saat aji mumpung Gubernurnya orang mereka sendiri.
Nih kalo kata lanjutan puisi di film itu, “Ikan dan udang datang menghampirimu .. katanya. Tapi kata kakekku, ssstt.. ada udang di balik batu.“
Daripada begini, mendingan ada udang di balik bakwan. Enyakkk enyakkkkk. (Z19)