“Jakarta memang sangat lihai membuat orang-orang menua lebih cepat di jalanan.” ~Jenny Thalia Faurine
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]ekarang kredit kendaraan bermotor makin gampang aja ya. Dengan uang muka yang kecil, sudah bisa punya motor atau mobil. Kan bikin latah pengen punya juga ya? Hehehe.
Tapi sekarang kalau kalian ada pikiran mau beli mobil atau motor baru, harus mikir-mikir lagi deh. Kenapa? Soalnya tarif pajak parkir akan dinaikkan.
Yup, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menaikkan tarif layanan parkir per Januari 2019. Naiknya berapa masih rahasia. Kata Gubernur Anies Baswedan masih dalam pertimbangan. Nantinya, tarif baru akan mulai diterapkan pertama kali di lapangan parkir Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) Monas dan kemudian diterapkan di sejumlah lokasi parkir lainnya.
Eaaa, jadi mikir lagi nggak? Apa lagi buat kamu yang gaji pas-pasan tapi mau punya mobil. Cicilan mobilnya emang ringan, tapi sanggup nggak nanti bayar uang parkirnya? Belum ditambah uang bensin dan perawatan. Ya, kalau nggak butuh-butuh banget mending naik transportasi umum ajalah.
Eittss, tapi kalian jangan langsung suuzon dulu sama pemprov ya, mentang-mentang 2017 milihnya cagub lain, terus jadi kelewat sensi. Hehehe.
Siap-siap, tarif parkir Jakarta naik tahun depan. Yuhuuuu~ Share on XMaksudnya pemprov naikin tarif parkir itu biar kamu-kamu bisa move on ke kendaraan umum. Kalau banyak yang naik kendaraan umum kan otomatis kemacetan akan berkurang. Soalnya kondisi jalanan kita tuh udah nggak ideal.
Peneliti dari Institut Studi Transportasi (Instran), Deddy Herlambang mengatakan, pertumbuhan kendaraan di Jabodetabek itu 16 persen per tahun, berbanding 0,01 persen pertumbuhan jalan. Makannya Jakarta jadi macet terus. Malah makin macet. Nggak stres?
Lagi pula, peningkatan tarif parkir, kata Deddy juga sesuai dengan konsep ‘push and pull‘ dalam konsep transportation demand management, yang berfokus pada optimalisasi infrastruktur dalam sebuah keputusan tentang manajemen transportasi, dalam hal ini Pemprov DKI tengah menggalakkan kampanye naik angkutan umum.
Tiap negara tuh beda-beda penerapannya. Hong Kong lebih memilih meniadakan lapangan parkir di pusat-pusat kota. Sedangkan Jepang menerapkan tarif parkir bisa mencapai Rp 100ribu per jam. Pemerintah kita tuh masih baik hati loh, dari dulu naiknya pelan-pelan aja. Tahu-tahu yang punya mobil sudah bejibun aja. Ckckck…
Menurutku, transportasi di ibu kota kita tercinta ini udah mulai asyik kok. Transjakarta sudah ada di mana-mana, bahkan sampai ke jalan-jalan kecil. Terus kereta juga jumlahnya udah banyak, jalurnya pun banyak. Terus nanti kita juga mau punya MRT dan LRT. Makin dahsyat kan?
Ngomong-ngomong, katanya kalau tarif parkir naik kan katanya pendapatan pemprov Jakarta kan juga naik tuh? Uangnya bisa kali buat nambahin fasilitas transportasi umum. Biar makin aman, nyaman, dan tepat waktu. Kalau bisa di setiap transportasi umum ada alat pendeteksi copet gitu. Soalnya akutuh paling takut sama golongan-golongan lakhnat itu. Hehehe. (E36)