“Ternyata kepentingan nasional memiliki hukum-hukumnya sendiri, yang dalam banyak hal ‘dimanfaatkan’ untuk kepentingan agama”. – Abdurrahman Wahid
Pinterpolitik.com
Semua hal yang berhubungan dengan politik memang tidak mudah ditebak dan dinamis ya gengs. Sebagai pengamat yang tidak jauh berbeda dengan penikmat politik, kita hanya bisa melihat dan menerka saja gengs apa yang akan dilakukan oleh kubu si A atau si B.
Bahkan saking dinamisnya nih, ada ungkapan di lingkup para politisi yang bunyinya seperti ini: “Dalam hal politik, apa pun dan kapan pun bisa terjadi. Bahkan satu menit sebelum waktunya, keputusan masih dapat diubah”.
Untuk tahun 2019, kelihatannya akan ada serangan balasan nih dari Negeri Paman Sam untuk Tiongkok. Terlebih dalam hal dominasi di Indonesia ya cuy. Share on XJadi teringat pemilihan cawapres untuk Jokowi saja ya gengs. Yang mana kala itu jauh-jauh hari sebelumnya, nama Mahfud MD masih dalam pilihan utama. Bahkan hingga pukul 3 sore hari pengumumannya, katanya Jokowi masih memilih doi sebagai wakilnya. Eh di last minutes, nama yang dipegang Jokowi seketika berubah menjadi Ma’ruf Amin. Wadaw, kayak April Mop ya, padahal itu di bulan Agustus. Apalagi Mahfud sudah ukur baju loh. Uppsss.
Ya gimana lagi, namanya juga politik, siapa yang bisa ngasih jaminan terbesar untuk mencapai kepentingan, itu yang bakal jadi pilihan. Hehehe.
Hal ini tidak hanya terjadi dalam politik dalam negeri ya. Politik luar negeri juga berlaku hal yang sama.
Nah, terkait politik luar negeri itu, di priode 2014 lalu Tiongkok memang layaknya raja ya di Indonesia. Seakan sudah menendang Amerika Serikat (AS) yang selama ini mendominasi di Indonesia. Bahkan, beberapa proyek besar yang dibuat oleh pemerintahan Jokowi tidak lepas dari tangan Tiongkok sebagai pemberi dana.
Tapi, untuk tahun 2019, kelihatannya akan ada serangan balasan nih dari Negeri Paman Sam.
Pasalnya, secara tiba-tiba Indonesia sekarang sedang melakukan negosiasi dengan AS terkait pembelian 32 jet tempur F-16 Viper dan 6 pesawat kargo C-130J. Padahal nih, dalam debat calon presiden kemarin, Jokowi mengatakan bahwa invasi tidak akan terjadi dalam 20 tahun ke depan. Eh sekarang malah beli alutsista sebanyak ini. Hayo, bisikan dari siapa nih? Uppps.
Apa karena takut terkena sanksi ekonomi dari AS? Atau pembelian itu hanya karena kepentingan Jokowi di Pemilu 2019 ini saja? Uppsss. (F46)