“Bila Pak Prabowo disandingkan dengan Anis, saya yakin bakal mampu menumbangkan Jokowi pada pilpres mendatang.” kata Fahri Hamzah
PinterPolitik.com
[dropcap]R[/dropcap]omantisme koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kini diwarnai iming – iming mahar, antara lain ialah tiket calon Wakil Presiden yang harus diberikan kepada PKS. Mau koalisi? Cawapres dulu dong, hmmm.
Bukan tanpa sebuah alasan, dalam perjalanannya PKS selalu mendukung langkah Partai Gerindra kemanapun dan bagaimanapun, tapi sayangnya PKS tak pernah mendapat posisi yang menarik.
Alhasil, wajarlah bila PKS kini sadar dan menggelontorkan sembilan nama calon Wakil Presiden kepada Partai Gerindra. Tak tanggung – tanggung, langsung sembilan nama, silahkan diolah deh supaya dapet keputusan yang tepat.
Tapi Partai Gerindra harus ingat kata Presiden PKS, Sohibul Iman kalau kursi RI 2 harus ditangan PKS, itu juga kalau masih mau koalisi sama PKS, kalau engga hmm ya udah PKS bisa kabur, weleeeh weleeeh.
Nah loh, kalau udah diancem begini sama PKS, Partai Gerindra bakal nurut ga ya? Kalau engga nurut, Partai Gerindra bisa apa ya, hmmm? Tapi kalau Partai Gerindra ikutin apa kata PKS, siapa yang akan dipilih dari sembilan nama Cawapres yang diajukan?
Weleeeh weleeeh, kalau kata kader PKS yang sudah tak dianggap, Fahri Hamzah sih meyakinkan kalau nama yang akan dipilih itu adalah Anis Matta. Karena Fahri Hamzah sih bilangnya Anis Matta bisa menumbangkan sang petahana, Jokowi.
Apa ya yang bisa meyakinkan Fahri sampe segitunya. Perlu diingat loh, kalau di Pilpres 2019 akan mempertemukan Jokowi dan Prabowo, pertarungan sebenernya itu ada pada sosok Cawapresnya, nah bisa ga Anis Matta jadi penentu kemenangan Prabowo?
Fahri sih bilangnya, Anis punya kekuatan basis massa yang jelas di akar rumput dan dikenal sebagai politikus senior sekaligus mantan Presiden PKS yang mampu menyelamatkan PKS dari isu negatif di eranya.
Tapi modal itu udah cukup belum untuk menang dan menumbangkan Jokowi? Makanya, lebih baik Anis memikirkan konsep apa yang menjadi narasi perubahan Indonesia. Baru nantinya terlihat, Anis mencontohkan kalau mau jadi Cawapres itu jadi sosok konseptor bagi negeri.
Karena seorang filsuf Perancis, Blaise Pascal, pernah bilang kalau kebesaran seseorang terletak pada kekuatan pemikirannya.
Makanya, Anis merenung dulu ya, apa yang mau dibawa kalau mau jadi Cawapres, jangan kayak Cawapres sebelah yang dipertontonkan ngototnya aja, tapi konsepnya masih ga tau gimana, weleeeh weleeh. (Z19)