HomeCelotehAnies vs Risma: Cebong-Kampret Baru?

Anies vs Risma: Cebong-Kampret Baru?

“Opps be on that Twitter war” – Lil Durk, penyanyi rap asal Amerika Serikat


PinterPolitik.com

Bulan Januari kemarin tampaknya menjadi periode yang sulit bagi banyak pihak. Bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta misalnya, bulan itu menyambut Gubernur Anies Baswedan dengan bencana banjir.

Media dan publik sontak ramai membahas banjir yang merugikan banyak orang tersebut. Pasalnya, tak hanya kerugian materi, beberapa korban terpaksa harus mengungsi meninggalkan rumahnya yang tenggelam. Belum lagi, beberapa orang dikabarkan meninggal dunia.

Berbagai kritik akhirnya membanjiri Pak Anies tuh. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono misalnya, menganggap pemerintahan Pak Anies di Jakarta gagal memenuhi target normalisasi sungai yang dianggap penting dalam mencegah banjir.

Belum lagi, para pegiat media sosial juga ikutan memberi kritikan tuh pada Pak Anies. Beberapa dari mereka menganggap beliau gagal dalam menjalankan kinerjanya sebagai Gubernur.

Di tengah-tengah situasi yang tegang untuk Pak Anies itu, juga muncul berita bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2022 nanti. Meski belum pasti, “peperangan” di media sosial sepertinya sudah mulai berlangsung – yakni di antara pendukung Anies dan pendukung Risma.

Apalagi nih, bukan hanya Jakarta yang terkena banjir. Setelah banjir terjadi di Surabaya pada pertengahan Januari lalu, Kota Pahlawan ini kembali diterjang banjir yang cukup merepotkan tuh pada tanggal 31 Januari lalu.

Situasi “peperangan” itu menjadi semakin sengit di masa mendatang. Pasalnya, persaingan media sosial ini juga udah mulai memakan korban tuh.

Kabarnya, ada satu pengguna media sosial yang ditangkap di Bogor dan dibawa ke Surabaya karena diduga menghina Bu Risma lho. Penangkapan itu juga membuat “peperangan” melebar karena beberapa pihak menanyakan tentang belum ditangkapnya individu-individu lain yang dinilai juga menghina Anies.

Hmm, saling serang kayak gini jadi agak mengingatkan kita dengan masa lampau ya. Kalau zaman Pilpres 2019 lalu, ada juga lho “peperangan” yang serupa terjadi di medsos. Bahkan, “peperangan” itu melahirkan dua kubu dengan julukan yang berbeda, yakni cebong (bagi pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin) dan kampret (bagi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno).

Wah, bisa-bisa, Bu Risma dan Pak Anies nantinya melahirkan cebong-kampret baru tuh. Apalagi, bila benar terjadi, Bu Risma bisa saja akan berhadapan dengan Pak Anies dalam arena politik sebenarnya, yakni Pilkada DKI Jakarta 2022. Mari kita nantikan saja bagaimana perebutan di antara keduanya berlangsung nanti. (A43)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Prabowo dan Hegemoni Rasa Takut
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?