“I’m naturally an introvert.” – Marco Pierre White, British chef
PinterPolitik.com
Kasihan Anies Baswedan. Sebagai mantan Mendikbud yang berbudi pekerti luhur dan pandai menjaga lisan agaknya sekarang beliau kewalahan. Tentunya ini mengenai masalah dana APBD yang menimbulkan kontroversi. Pasalnya, tiap tahun Pemprov mengunggah rancangan APBD, tapi sampai detik ini APBD 2020 pun tak bisa diakses.
Agaknya investigasi ala selebtweet Politisi PSI, William Aditya Sarana menambah beban pikiran Pak Anies. Berkat cuitan William tersebut, publik pun ramai mempertanyakan transparansi dana APBD dan kenapa bisa ada anggaran sebesar 82,8 miliar Rupiah untuk lem Aibon?
Apa Pemprov bermaksud meningkatkan daya kreativitas seni anak SD dengan stok lem Aibon? Entahlah. Jajaran Anies pun berkelit kalo mereka salah input data. Tak lupa Anies pun menyalahkan sistem e-budgeting warisan Jokowi–Ahok itu, menurutnya sistem itu harus segera di-upgrade.
Menanggapi hal ini, para mantan Gubernur DKI Jakarta pun angkat bicara meramaikan suasana. Mulai dari Bang Yos (Sutiyoso) yang mengaku kaget kok lem bisa segitu anggarannya. Bapak aja kaget, apalagi saya yang gak pernah berurusan sama anggaran.
Belum lagi Ahok yang join dan nyindir Anies over smart. Menurutnya sistem peninggalan beliau dengan Pak Jokowi sudah bagus. Jajarannya Pak Anies aja kinerjanya tidak baik. Pak Djarot pun menimpali kalo salah input data bukan sitem yang salah tapi pegawai yang input. Meminjam tweet Budiman Sudjatmiko “Salah ketik itu Typo; salah input data APBD itu Tipu.”
Nah, di tengah berbagai polemik tersebut, Pak Anies punya pernyataan tersendiri nih terkait dengan anggaran DKI Jakarta ini. Kalau kata mantan Rektor Universitas Paramadina itu, pihaknya belum mengunggah anggaran KUA PPAS 2020 karena tak ingin timbulkan keramaian.
Loh, bukannya tujuannya diunggah itu biar anggaran bisa dikritisi ramai-ramai kalau ada kesalahan? Kok ini malah tak ingin timbulkan keramaian? Apa Pak Anies ini semacam introvert yang gak suka dengan keramaian?
Yang jadi masalah sebenarnya adalah, politisi dan pembuat kebijakan ini memang kadang perlu dibikin ramai dulu kalau ada suatu kejanggalan. Kalau gak dibikin ramai, kadang kejanggalan itu dibiarkan begitu aja karena dirasa aman.
Coba lihat rancangan anggaran DKI, gak mungkin gak ramai sih, orang lem Aibon aja anggarannya gede banget. Lumayan buat modal bikin pabrik sendiri. Apa jadinya kalau kemarin gak dibikin ramai?
Ada baiknya Pak Anies segera bebenah APBD yang bentukannya kayak Gotham City. Mungkin iya Bapak gak suka keramaian, tapi jangan sampai menghindari partisipasi dan kritik masyarakat. Sekarang nasi sudah menjadi bubur, coba APBD segera dibenahi dan segera dipublikasikan ke situs resmi. (M52)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.