“Jangan takut salah, jangan takut gagal. Kita semua belajar dari kesalahan. Baik itu kesalahan diri sendiri maupun kesalahan orang lain.”
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]udah menjadi suatu kewajaran bila masyarakat perlu mengenal dan menghormati pemimpinnya. Ya, walaupun kondisi pemimpin terpilih itu merupakan lawan politik. Mau tak mau, suka tak suka, legowo sajalah.
Tujuannya sih agar ga kelihatan baper aja, weleeeh weleeeh. Tapi mau gimana lagi, namanya juga oposisi, maklum sajalah, uhukkkk uhuuukkk. Mungkin yang diketahui hanya serang dan serang aja kali, weedeeew.
Mungkin kalau mau melihat para oposisi menyerang pemimpin yang terpilih, kita bisa menengok ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sedari awal terpantau seksi dan sangat terasa riuh rendah kontestasi politiknya.
Sewaktu baru terpilih aja, Gubernur Anies dan Wakil Gubernur Sandiaga enggak mendapat restu DPRD DKI untuk berpidato di depan mereka. Hmm, mulai dah ah, heuhhhh!
Alasan Ketua DPRD sih, katanya ga terlalu penting. Hmmm, masa iya? Serangan pertama kali nih, weleeeh weeleeeh.
Kok Ketua DPRDnya malah nyerang Gubernur? Aneh, baru aja terpilih udah dibegituin aja. Ahhh syudahhhlah.
Lagian kayak ga tau aja. Tahu ga kalau Ketua DPRD DKI itu asal partainya dari mana? Hmmm, kalau sudah tahu pasti kebayang kan siapa yang menyerang Anies – Sandi?
Ketua DPRD DKI itu dari PDI Perjuangan. Nah loh. Oposisi ya? Ya iyalah, kan calon yang diusungnya tumbang di putaran kedua. Uppppsss iya lupa, weleeeh weleeeh.
Namun, kali ini pihak oposisi ‘menyerang’ Anies dalam bentuk yang berbeda. Anies dipaksa pada posisi antara ada dan tiada, weeeww.
Bukan hanya berbeda isi serangannya, tapi orang yang menyerang Anies pun tak lagi di tingkatan DKI Jakarta.
Artinya bukan lagi DPRD DKI, tapi serangan kepada Anies itu diberikan orang yang berada di lingkaran Presiden Jokowi. Waduh, berabe dah kalau begitu. Kayak reklamasi aja nih, benturan antara Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI, ngeri kali.
Serangan oposisi ini dilakukan pada perhelatan final Piala Presiden. Anies tak dianggap sebagai Gubernur dan dicegah Paspampres untuk mendampingi Jokowi saat pemberian hadiah.
Uhuuukkk, uhhuuukkk. Anies itu siapa sih? Mungkin itu yang dipikirkan Ketua Panitia Piala Presiden yang juga politikus PDI Perjuangan, Maruarar Sirait. Nyerang lagi? Hadeuuuh. (Z19)