Site icon PinterPolitik.com

Anies ‘Si Jokowi Kedua’

Anies'Si Jokowi Kedua'

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. (Foto: Istimewa)

“Untuk menulis sebuah cerita baru, jangan terpaku pada hal yang membuatmu terinspirasi. Bisa-bisa kau terkesan menjiplak cerita itu dan orang-orang menganggapmu plagiator.”


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]ungkin masih terawat dalam ingatan bahwa sebelum Joko Widodo menikmati nyamannya singgasana Presiden, ia adalah Gubernur DKI Jakarta yang ‘terpaksa’ melompat jauh.

Padahal, sebelum ramai copras capres, Jokowi tegas mengatakan mau ngurusi Jakarta saja. Awalnya memang begitu. Namun akhirnya gimana? Tiada daya dan upaya, akhirnya Jokowi pun harus ikut apa kata Ketua Umum PDI Perjuangan untuk maju di Pilpres 2014.

Apakah kursi Gubernur DKI Jakarta hanya dimanfaatkan PDI Perjuangan untuk batu loncatan Jokowi? Wedeeewww, untung saja ya lompatnya lancar dari Walikota, Gubernur sampai Presiden. Kalau sedikit tersandung saja dulu, hmmmm, PDI Perjuangan siap – siap puasa kekuasaan lagi, weleeeeh weleeeh.

Bila sudah terjadi seperti ini, bagaimana dong ujungnya? Mau ngotot minta Jokowi tetap urus Jakarta? Ohhh, tidak bisa. Mau nuntut Jokowi tuntaskan periodisasi Gubernur? Hmmm, Pilpres pun tak bisa diundur. Alhasil, maju dulu di Pilpres, menang kalah urusan nanti aja, huhuhu.

Untung saja Jokowi lancar melenggang ke Istana Negara, kalau tidak, ahhh syudahhhlah.

Weeeiitttsss, cerita Jokowi telah berlalu. Ternyata eh ternyata, kini ada sosok yang mengkloning Jokowi dan hadir sebagai “Jokowi kedua” yang mungkin akan menggunakan strategi yang sama, hmmm. Urusan strategi aja jiplak menjiplak nih, ga punya cara lain apa ya weleeeeh weleeeeh.

Tapi kalau strategi itu dirasa sukses, jiplak juga sah – sah aja sih. Siapakah “Jokowi kedua” itu?

Ia adalah Anies Baswedan, sang Gubernur Indonesia uppppssss ralat maksudnya Presiden Jakarta hadeuuuhhh keceplosan mulu deh, ahhhh syudahlah. Oiya, maksudnya Gubernur DKI Jakarta yang diwacanakan menjadi “Jokowi kedua” yang akan melenggang ke Istana Negara.

Tanda – tandanya terbaca dimulai dari hasrat Anies Baswedan untuk maju sebagai Presiden melalui konvensi Partai Demokrat. Setidaknya hasrat ini perlu dicatat dulu.

Setelah itu, munculnya nama Anies Baswedan dalam survei yang memiliki kans maju sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden. Oiya ada satu lagi, belum lagi melihat pidato pertama Anies sebagai gubernur, itu lebih cocok jadi pidato kemenangannya presiden sih daripada gubernur.

Hoalaaaah, pantes aja suka dipanggil Presiden Jakarta, weleeeeh weleeeh. (Z19)

Exit mobile version