HomeCelotehAnies-Setneg Bak Sex Education

Anies-Setneg Bak Sex Education

“Geregetan. Jadinya geregetan” – Sherina Munaf, penyanyi asal Indonesia


PinterPolitik.com

Polemik yang terjadi soal Monumen Nasional (Monas) antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) yang dipimpin oleh Pratikno seperti tidak ada habisnya untuk dibahas oleh khalayak umum.

Bagaimana tidak? Setelah beberapa waktu lalu Setneg meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghentikan revitalisasi Monas, kementerian tersebut sempat turut melarang pagelaran balapan mobil listrik Formula E di kawasan itu.

Keputusan Setneg soal Monas tersebut sontak menimbulkan pro dan kontra di publik, khususnya media sosial. Soal pagelaran balapan Formula E misalnya, hingga kini masih menjadi polemik tuh di medsos – khususnya di Twitter dengan tagar #AkalAkalanFormulaE.

Eits, tapi, tenang saja. Setneg dikabarkan kini sudah sepakat untuk memberikan lampu hijau kepada Pemprov DKI Jakarta terkait balapan tersebut – meski diikuti dengan beberapa syarat.

Selain soal Formula E, Setneg dikabarkan juga telah memberi izin agar revitalisasi Monas dapat dilanjutkan. Meski begitu, Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka juga mengingatkan agar prosedur tetap diikuti.

Ya, pada intinya, Setneg dan Pak Anies kini bisa dibilang telah berdamai. Tapi, ya, namanya drama-drama politik, pasti ada beberapa pihak yang jadi baper (terbawa perasaan) duluan tuh di medsos. Beberapa pihak mempertanyakan tuh sikap Setneg yang dianggap on-and-off (atau plinplan) atas persetujuannya terhadap Formula E.

Hmm, ngomong-ngomong soal on-and-off, jadi ingat dengan seri dan film drama yang kerap membuat para penonton baper nggak keruan. Sex Education – sebuah film seri Netflix – misalnya, mengisahkan hubungan Otis Milburn dan Maeve Wiley yang nggak jelas ujungnya bagaimana.

Ya, gimana nggak geregetan? Meski dua season telah berlalu keduanya tak kunjung bersama meskipun pertengkaran dan perdamaian terus terjadi di antara mereka.

Hmm, bisa aja, Anies dan Setneg ini ngalamin hubungan yang kadang akrab dan kadang bertengkar seperti Otis dan Maeve di Sex Education. Bagaimana tidak? Meski telah diberi izin untuk menggelar Formula E, Monas dinilai tetap tidak dapat digunakan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Katanya sih, salah satu syarat yang diberikan oleh Setneg bisa saja menghalangi upaya Pak Anies untuk menjalankan kegiatan itu di Monas – khususnya syarat agar lintasan tribun penonton dan fasilitas lainnya yang harus mengacu pada UU Cagar Budaya.

Pakar Tata Kota dari Universitas Trisakti – Nirwono Joga – menjelaskan bahwa tugu Monas, lapangan Medan Merdeka, dan taman Monas merupakan bagian dari cagar budaya berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakara No. 475 Tahun 1993 sehingga sulit untuk menggunakan lapangan Monas sebagai area balapan.

Waduh, jadi, gimana nih? Boleh atau nggak Formula E dilaksanakan di Monas? Hmm, apalagi nih, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali sudah mewanti-wanti Pemprov DKI Jakarta agar tetap memperhatikan bangunan-bangunan penting di area cagar budaya Monas. (A43)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?