“F**k all the opps and the shots that they send” – Drake, penyanyi rap asal Kanada
PinterPolitik.com
Siapa sih yang tidak menggemari olahraga sepak bola? Sebagian besar dari kita pasti memiliki tim favorit dalam cabang olahraga satu ini, entah itu dari dalam negeri maupun tim di negara-negara lain.
Kali ini, salah satu pertandingan penting di Indonesia akan digelar dalam beberapa waktu ke depan. Setelah melalui beberapa tahapan turnamen Piala Gubernur Jawa Timur 2020, Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta lah yang akhirnya lolos untuk bertanding di laga final yang akan dilaksanakan di Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Kabarnya nih, pertandingan final ini bukanlah hanya pertandingan yang dianggap isapan jempol. Beberapa pengamat sepak bola menilai pertemuan Macan Kemayoran dan Bajul Ijo ini adalah duel antara dua tim bertabur bintang.
Pasalnya tuh, kedua tim tersebut memiliki line–up pemain yang tak bisa diremehkan. Makan Konate – gelandang serang Persebaya – misalnya, dianggap sebagai salah satu pemain yang dikenal paling produktif dalam menghasilkan gol. Di sisi lain, Persija disebut memiliki Evan Dimas yang dianggap esensial dalam menjaga keseimbangan antar-lini di lapangan.
Selain itu, kedua tim ini juga memiliki pendukung-pendukung yang loyal. Dalam sejarahnya, Bonek dan Jakmania memiliki rivalitas tersendiri. Pasalnya, kedua kelompok pendukung ini juga sempat bentrok beberapa tahun lalu.
Hmm, kalau pertandingan final kali ini disebut-sebut bakal ramai, bagaimana dengan perseteruan yang terjadi antara kubu pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan kubu pendukung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) ya?
Sejak Bu Risma disebut-sebut akan menjadi calon penantang Pak Anies di Pilkada DKI Jakarta 2020, media sosial mulai bertabur serangan antara kedua kubu tuh. Ada yang menganggap Risma hanya jago pencitraan saja. Ada juga yang menilai kinerja Pak Anies di Jakarta kalah saing bila dibandingkan dengan Bu Risma di Surabaya.
Namun, bila Persebaya dan Persija memperebutkan Piala Gubernur Jatim 2020, Bu Risma dan Pak Anies bisa jadi akan memperebutkan gelar juara yang berbeda, yakni gelar sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selain itu, persaingan antara Bu Risma dan Pak Anies tampaknya tak akan tuntas dalam waktu dekat.
Bisa aja, persaingan Bu Risma dan Pak Anies ini melahirkan “pertempuran” lanjutan antara dua kubu yang paling bersaing di Pilpres 2019 kemarin, yakni cebong dan kampret. Ya, kita saksikan saja lah perdebatan-perdebatan baru ini – yang mungkin tak akan benar-benar hilang dalam beberapa tahun ke depan. (A43)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.