“Perbandingan adalah kematian dari sukacita”. – Mark Twain
PinterPolitik.com
Makanya kamu rajin belajar. Jangan kerjanya cuma ikut organisasi dan main HP mulu. Lihat tuh kakakmu, pintar. Bisa dapat nilai bagus, bisa masuk universitas bagus.
Coba bayangin deh kalau setiap hari orang tua kita ngomong begitu di rumah. Entah itu dibandingin ke kakak sendiri atau ke anak tetangga atau siapa pun, pasti ini jadi bikin kita sakit hati dan nggak betah ada di rumah deh.
Jangan-jangan ini juga kali ya yang dirasain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belakangan ini. Tiap hari di sosial media selalu ada aja berita tentang dia yang terus dibanding-bandingkan sama mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Bahkan anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Syarif pernah juga bandingin Anies dengan Ahok tentang isu penanganan banjir. Ternyata nggak cuma netizen, tapi partai pengusungnya sendiri juga suka banding-bandingin Anies dan Ahok ya. Upss.
Nah, sekarang yang lagi hits tuh, Anies dibanding-bandingin lagi sama Ahok tentang proses pengangkatan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Kalau dulu Ahok tuh langsung yakin untuk memilih Djarot Saiful Hidayat untuk jadi wakil gubernur DKI Jakarta. Jadinya prosesnya juga cepat, nggak sampai memakan waktu hampir setahun kayak sekarang. Upss.
Sementara, sekarang banyak yang menganggap kalau Anies tuh nggak tegas untuk memutuskan wakil gubernur. Padahal kalau Anies mau tegas, dia kan bisa menyuruh DPRD DKI Jakarta untuk mempercepat proses pemilihan wakil gubernur.
Sedih juga ya dia, sudah sukses jadi gubernur di Jakarta, tapi belum sukses jadi gubernur di hati masyarakat. Upss.
Nah, gara-gara ini juga kali ya Anies jadi hobi jalan-jalan kunjungan kerja ke negara-negara tetangga. Setelah dari Kolombia, eh dia udah langsung cabut ke Amerika Serikat aja sampe tanggal 18 Juli 2019 nanti.
Apalagi katanya Anies itu kan sahabat Amerika Serikat. Makanya dulu kedutaan Amerika Serikat pernah kirim kawat diplomatik yang bilang kalau Anies itu “kenalan pribadi Pak Duta Besar”, “muslim moderat yang termahsyur”, “salah satu intelektual paling cemerlang di Indonesia”, dan “orang yang ramah terhadap Amerika Serikat, baik secara privat maupun di muka publik.”
Yang barusan itu sumbernya dari dokumen yang bocor di Wikileaks ya, dan kemungkinan besar benar loh ya.
Hmm. Kalau dia ke Amerika Serikat, kan bisa panen pujian lagi dan nggak stres, soalnya dia nggak akan dibanding-bandingin sama Ahok. Hehehe.
Tapi, inget juga loh Pak Anies, wagub masih belum ada dan kerjaan di Jakarta masih numpuk. Kalau bapak sering main ke rumah tetangga, nanti rumah sendiri siapa yang urus? Upss. (R50)
