“Banyaknya kesibukan seringkali membuat kita lupa bahwa ada banyak hal yang jauh lebih penting dari sekadar kesibukan itu sendiri.”
PinterPolitik.com
[dropcap]G[/dropcap]ubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang gagal jadi pendamping Prabowo kini harus pusing mencari pendamping dirinya di DKI Jakarta. Sudah pada tahulah wakilnya kabur kemana. Wkwkwk.
Kepusingan yang dialami Anies itulah yang mungkin membuat dirinya ingin menyambangi kediaman tokoh politik Rachmawati Soekarnoputri sore ini sekitar pukul 18.30 WIB, itu juga kalau enggak kena macet ya. Maklum, Jakarta jam-jam segitu lagi padat-padatnya, seperti padatnya isi pikiran orang yang lagi berusaha dapatin posisi wagub DKI. Ahahaha.
Btw, sampai detik artikel ini dibuat eyke belum dapat informasi jelas nih sebenarnya Anies main ke rumah Putri Presiden pertama RI Soekarno itu mau ngapain. Share on XEntahlah ya, Anies ke rumah Rachma mau laporan kinerja dia di DKI Jakarta sebab sejak awal ada perjanjian karena sudah didukung di Pilkada atau mau curhat masalah kisruh PKS dan Partai Gerindra yang rebutin posisi Sandi.
Hmmm, apa mungkin Anies ke rumah Rachma bertujuan untuk ngelobi Partai Gerindra biar legowo melepas jabatan wagub ke PKS, terus sesuai permintaan ia yang akan masuk jadi kadernya Gerindra?
Intinya sih gengs, Rachmawati yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sempat mengingatkan Anies bahwa menjadi pemimpin harus yang amanah, pro kepada masyarakat dan tidak berpihak pada pengembang yang menindas.
Mungkin saat ini Anies ke rumah Rachmawati hanya sekedar meminta petuah-petuah agar bisa lebih amanah, kreatif, dan bisa menghasilkan kebijakan yang lebih pro rakyat gengs. Hmm, atau jangan-jangan doi lagi kesepian aja gara-gara ditinggal Sandi? Wkwkwk.
Di luar ini semua gengs, yang terpenting itu bukan masalah Anies ke rumah Rachma atau Rachma yang dukung Anies. Yang penting amanah aja untuk mengerjakan tugas-tugas sebagai gubernur. Daripada mikirin Anies yang kesepian, mending kita mikirin ungkapannya Immanuel Kant ini:
“Tidaklah penting apakah selama hidup, aku hidup bahagia; tapi sangat penting bahwa selama aku hidup, semestinya aku hidup dengan terhormat.” (G35)