“Pak Gubernur tadi on the way ke sini, tapi info dari otoritas pelabuhan cuaca sedang tidak bersahabat. Pelayaran menuju Kepulauan Seribu tidak bisa dilaksanakan. Jadi kami menyarankan beliau kembali ke kantor.” ~ Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI, Sigit Wijatmoko.
PinterPolitik.com
[dropcap]G[/dropcap]ak bisa dipungkiri, memiliki Gubernur idaman merupakan dambaan seluruh warga kota. Selain tuntutan kinerja yang baik dan bersih dari korupsi, seorang Gubernur juga dituntut dapat melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Tapi sepertinya rumusan ini gak berlaku bagi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang setengah hati melayani warga Pulau Seribu.
Ya gimana gak dibilang setengah hati melayani, itu karena baru-baru ini Pak Anies batal menghadiri musyawarah, perencanaan, dan pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerjasama Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi DKI Jakarta 2019 tingkat kabupaten Kepulauan Seribu. Alasannya apa coba? Ya cuma karena cuaca gak mendukung gitu deh.
Ya memang sih, otoritas Pelabuhan Marina menginformasikan ketinggian gelombang nya mencapai dua meter dengan angin berkecepatan 20 knot. Tapi gak jadi alasan lah yang kayak gitu-gitu. Kalau gak mau dibilang Gubernur bermental memble, ya tetap usahakan datang lah, berjibaku dengan ragam rintangan demi warga tercinta. Cemen banget ah.
Kemana semangat blusukannya yang dulu? Kan dulu media sering memberitakan kehadiran Pak Anies di lokasi bencana banjir. Bahkan dia rela berbasah-basah ria bersama warga untuk menunjukan rasa empatinya. Apa sosok Pak Anies yang waktu itu cuma pencitraan aja nih? Mungkin aslinya mah ogah lah ya basah-basahan, apalagi kalau gak diliput media. Cie cie yang dulu pencitraan dong.
Warga Pulau Seribu juga bagian dari Warga DKI Jakarta loh, masa Pak Anies lupa sih. Jadi mereka sudah selayaknya mendapat perhatian yang setara tanpa diskriminasi, apalagi dianggap sebagai warga kelas dua DKI Jakarta. Waduh-waduh jangan ya Pak. Mereka kan bukan remah-remah pinggiran roti, yang usai dinikmati saat Kampanye Pilkada lantas dilupakan usai menjabat. Auto dosa loh, Pak!
Meski mungkin hanya sebatas seremoni pembukaan sebuah agenda kegiatan di Pulau Pramuka, tapi kehadiran Pak Anies ini juga memiliki pemaknaan terhadap entitas warga Pulau Seribu. Malu ah sama Gubernur sebelum ini yang gak pernah mengeluh untuk menemui warganya di setiap kesempatan. Mungkin nih ya, jangan kan gelombang laut yang cuma segitu, kalau untuk menemui warganya, tsunami juga bakal ditrobos. Tsadeest, cetar membahana badai lah ya. (K16)