“Pikiran tanpa isi adalah kosong, intuisi tanpa konsep adalah buta.” ~Immanuel Kant
PinterPolitik.com
[dropcap]G[/dropcap]imana menurut kalian soal Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) Pemprov DKI yang mencapai Rp13 triliun? Jumlah itu lebih tinggi hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 6,6 Triliun, lho? Kabarnya DPRD sampe ngomel-ngomel, tuh. Masa ngabisin duit aja nggak bisa, huh?
Ya, sebenernya ini bukan soal keahlian menghabiskan uang, sih, tapi lebih tepatnya itu soal kemampuan pemerintah menyerap anggaran. Besarnya Silpa itu bukan suatu hal yang membanggakan, tapi bikin kesel iya. Hehe, sabar dulu, ya. Lebih baik kita telaah dulu pembelaan dari kubu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Anies, besarnya jumlah Silpa merupakan hasil dari penghematan yang dilakukan pemerintahannya. Sementara itu, Sekretaris Daerah Saefullah pun menuturkan kalau jumlah Rp 13,1triliun itu sudah termasuk dari dana transfer Pemerintah Pusat sebagai dana bagi hasil di akhir tahun sebesar Rp 4,29 triliun dan dana pelampauan target pajak sebesar Rp 2,2 triliun.
Hm, mungkin anggota dewan bisa maklum kalau alasannya karena over target pendapatan. Namun nyatanya, ada beberapa rencana kebijakan yang tidak terealisasi, dan itu sungguh mengecewakan anggota DPRD sodara-sodara.
Dengan sisa dana sebesar itu, ternyata ada sekolah yang tidak jadi dieksekusi, dan beberapa puskesmas yang dikembalikan dananya karena kondisi lapangan berbeda. Nah, itu berarti tingginya jumlah Silpa dikarenakan realisasi penyerapan anggaran belanja daerahnya kurang maksimal. Ckckck. Wajar gak sih kalau eike curiga ada yang janggal?
Kalau menurut pribadi eike sendiri, yaa.. membesar-besarkan Silpa itu agak kurang berfaedah, ya. Wajar kalo DPRD kesel, waktu pengajuan anggaran minta ini-itu, pas sudah dikasih dana besar malah tidak digunakan dengan maksimal. Ingat loh, Pak, buat pembangunan kota jangan irit-iritlah. Apalagi Jakarta itu kan ibukota negara. Ini serius cuma ngingetin lho yaaa..
Hayolooo, saking keselnya, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi sampai menolak menandatangani laporan pertanggungjawaban APBD 2017. Jadi, mau dibawa kemana si Silpa itu pada akhirnya? Jeng.. jeng!!! (E36)