“Bila rakyat tidak berani mengeluh, itu artinya sudah gawat. Dan bila omongan penguasa tidak boleh dibantah, kebenaran pasti terancam.” ~ Wiji Tukul
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]artai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan memiliki slogan sebagai partai wong cilik alias partai yang berpihak pada wong cilik.
Hal ini ditandai dengan penolakan PDIP pada kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat seperti kenaikan harga BBM dan yang lainnya.
Tapi seiring waku berjalan, banyak pihak yang mempertanyakan sikap PDIP. Kemanakah si pembela wong cilik? Presidennya kan dari partai wong cilik, tapi kok bikin kebijakan yang membuat rakyat sengsara sih, weleeeeh weleeeeh.
Hmmm, mungkin istilah partainya wong cilik itu hanya berlaku untuk PDIP semasa menjadi oposisi kali ya. Oh iya, bisa juga hanya nyanyian PDIP doang di panggung kampanye hadeeeeuhhhh.
Suatu tanggungjawab yang wajar bila pemimpin harus berpihak pada rakyat. Menghindarkan pemimpin dari kebijakan yang bisa menyengsarakan rakyat.
Sangat berbeda dengan PDIP, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tak mau berpihak ada wong cilik? Emang Anies itu pemimpinnya siapa? Anies itu harusnya jadi pemimpin bagi semua, iya semua. Semua warga DKI Jakarta.
Anies emang ga inget dipilih sama siapa? Salah satunya sama wong cilik kali. Kok malah ga mau berpihak ke wong cilik sih, weleeeeeh weleeeeh.
Apa memang begitu ya, setiap pemimpin itu pas kampanye itu maniiisss sekali, eh kalau udah kepilih suka kena penyakit lupa. Lupa dipilih sama siapa? Lupa dulu merayu warga? Weleeeeeh weeleeeh.
Sebagai kolega Anies Baswedan, Haji Lulung membongkar rahasia tentang keberpihakan Anies. Ternyata ehhh ternyata, Anies itu memang tak mau berpihak pada wong cilik, tapi Anies ingin berpihak ada rakyat kecil, weleeeeeh weleeeeeh.
Woailaaaah kan itu sama aja hadeeeeuuuhhhh.
Lebih tepatnya sih, Anies sepertinya menolak bila disamakan dengan gerakan PDIP, partainya wong cilik. Atau justru Anies takut bila menggunakan slogan wong cilik seperti PDIP.
Hmmm, intinya sih sama ya berpihak kepada rakyat, hanya penggunaan kata aja yang beda. Sebegitu alergikah Anies kepada PDIP? Weleeeeh weleeeeeh. (Z19)