“Bertemu dan berbincang dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan, lalu bersama-sama menunaikan salat Jumat di Masjid Ayyub al-Anshari (Eyup Sultan).” ~ Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]elalu ada yang menarik disetiap kesempatan untuk membahas sosok Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Karena baru-baru ini, dirinya dikabarkan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat keduanya menunaikan salat Jumat di Masjid Ayyub Al-Anshari, Turki (20/4).
Dalam unggahannya di Instagram, Anies sih bilangnya pertemuan itu hanya kebetulan semata. Jadi gak ada agenda khusus antara keduanya. Bagi yang suka dengan teori konspirasi politik, pasti langsung manyun, hahaha. Jadi anggap aja, Anies lagi hoki bisa sedekat itu sama Erdogan. Menang banyak itu mah.
Tapi yang namanya politisi, pasti setiap tindak tanduknya itu akan diupayakan agar bisa bersinggungan dengan kesan yang ingin dicapai. Mmm, jadi tetep ada nuansa politisnya ya pertemuan itu? Rasa-rasanya biasa aja deh. Kan cuma pertemuan biasa yang serba kebetulan tanpa agenda khusus.
Cuma bedanya, Anies itu memang paling jago mewartakan dirinya di depan publik. Jadi dalam unggahan akun instagramnya itu, dia menceritakan betapa terhormatnya ia saat dirinya diapit Presiden Erdogan dan Menteri Energi Berat, Albayrak untuk salat Jumat di shaf terdepan.
Dalam dunia politik kan ada yang namanya membangun citra positif di mata publik. Hal ini penting banget loh. Liat pasarnya dulu, masyarakat Indonesia sukanya apa. Lalu beri deh apa yang mereka suka dari figur diri kita. Jangan-jangan di satu sisi, Anies ingin dikesankan sebagai seorang yang diterima Presiden Erdogan bak sebagai seorang tamu kehormatan selevel presiden sebuah negara.
Tapi mungkin itu cuma perasaan kita aja kali ya. Abisnya cerita Anies di akun instagramnya itu drama banget sih. Situ Gubernur apa ratu drama? Tapi ya sudahlah. Norak-norak dikit boleh lah ya. Kapan lagi kan bisa unggah foto bareng salah satu tokoh penting dunia. Gaya dikit, cekrek.
By the way, Anyway, Busway, kalian tau gak turunan dari unggahan ini apa? Ya kan sehubungan tadi ada indikasi kesan politik yang ingin disampaikan Anies pada publik Indonesia. Nah ternyata, bersambut gayung loh. Warganet ramai-ramai bak semut keranjingan gula, langsung menyerbu memberikan komentar. Isinya tau apa? Kurang lebih sih bilang, “Gubernur rasa Presiden, tidak Planga-Plongo”. Jiah, cape deh. Kalau ada yang gak suka, uninstall aja app sosmed-nya, buahahaha. Cebong mana ngerti yang kek gini. Iya gak!
HEBOH… Anies Bertemu Erdogan, Warganet: Gubernur rasa Presiden, Tidak Plonga Plongo
"Ngobrolnya Nyambung. Gak Plonga Plongo. Pemimpin Muslim ya begini," komen warganet.
??https://t.co/otZ5OiMyJd pic.twitter.com/LXDdKCMDGc
— #2019GantiPresiden ?? (@maspiyuuu) April 20, 2018
Emang apa yang ada dipikiran warganet yang komentar kayak gini ya. Bagian mana yang bisa disebut prestasi, sehingga patut dipuji setinggi langit? Bahkan gak ragu-ragu menganggap cocok sebagai seorang Presiden. Emangnya jadi Presiden itu cuma modal kepantasan doang! Helow.
Detik detik Presiden Indonesia, eh Gubernur Indonesia ? pak @aniesbaswedan bertemu dengan Presiden Turki @RT_Erdogan
Tanpa teks, tanpa bingung lgsg nyrocos ngomong nampak sangat Akrab sekali. Beda dengan si itu… Ah sudahlah gak usah dibahas mmg keliatan beda kok… pic.twitter.com/QQj386OB1k
— BP™ (@BangPino_) April 21, 2018
Anies wajar lah ya dielu-elukan ketika bersama sosok figur yang hebat di sebelahnya. Tapi gimana kalau dirinya sendiri, apa prestasi fundamental dia yang layak disebut sebagai Presiden Indonesia? Adakah prestasi yang nendang banget ketika ia sebagai Mantan Menteri Pendidikan atau sebagai Gubernur DKI sekarang? Kalau ini mah benar apa kata filusuf Voltaire (1694-1778), ‘We are rarely proud when we are alone.’ (K16)