Site icon PinterPolitik.com

Anies Dijebak ‘Jatah Proyek’

Ferdinan Hutahaean Minta Rp 25 Juta Kepada Anies Baswedan

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta. (Foto: Istimewa)

“Dalam hidup ini orang harus nrimo pandum; ikhlas menerima jatah, jatah yang manis atau jatah yang getir,” – Ahmad Tohari, Sastrawan


PinterPolitik.com

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan tak ada henti-hentinya menjadi sasaran tembak para warganet. Bahkan, isu tentang kepemimpinannya terus digulung para peselancar dunia maya.

Apalagi soal Getah Getih, sebuah karya seni yang dijadikan penyambut Asian Games masih aja diungkit-ungkit jadi bahan cuitan di internet, weleeeh weleeeeh, tapi keren juga sih para pengkritik itu selalu konsisten, baguslah supaya kekuasaan terus diawasi dan dikritik. Tapi bukan pesenan kan? Heleeeh, soalnya lagi musim begituan.

Bahkan, saat Getah Getih diganti pun masih aja Anies kena sasaran tembak, ehmm, gak ada abisnya ya, weleeh weleeeh.

Tapi ada sesuatu yang menarik dari pengganti Getah Getih, walaupun anggarannya gak sampe Rp 550 juta, tapi batu dan tanaman ini ngabisin dana Rp 150 juta.

Wedeeww, fantastis juga, batu jenis apa dan tanaman apa ya yang dipasang di situ? Weleeeh weleeeh.

Usut punya usut, proyek batu dan tanaman ini dipegang Dinas Kehutanan DKI Jakarta yang katanya sudah memperhitungkan secara efektif dan efisien, lalu muncullah angka Rp 150 juta. Ehmm, berarti sudah melewati perhitungan yang matang dong.

Weeeeiitsss, tapi ternyata ehhh ternyata, proyek senilai Rp 150 juta itu mau ‘ditawar’ oleh Ferdinand Hutahaean jadi senilai Rp 25 juta. Wow, lebih murah, murah banget malahan, kerennn.

Cukup mengejutkan sih, tapi ngomong-ngomong sejak kapan Ferdinand jualan batu sama tanaman? Weleeeh weeleeeh, maaf deh maaf, soalnya gak tau, lagian usahanya gak pernah terpublikasikan sih, heleeeh.

Ehmm, kalau ada yang lebih murah begini mendingan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ngambil  batu sama tanaman dari Ferdinand aja.

Waduhh, tapi semua sudah terlambat, coba ngomong dari awal kan lumayan jomplang banget harganya, bisa irit anggaran sekitar 80 persen, ahhhsyudahhlah.

Tapi kok bisa semurah itu ya? Ehmm, agak janggal juga sih, jangan-jangan batu yang mau dipake batu kali yang diambil dari sungai pribadinya dan tanamannya diambil dari rumput-rumput liar, makanya bisa semurah itu, heleeehhh.

Jangan prasangka buruk dulu dong ahh. Tapi mungkin juga Ferdinand memang menggratiskan ongkos pengiriman dan lagi cuci gudang, apalagi masih banyak stok batu sama tanaman di rumahnya heleeehhh, jadi harganya bisa lebih murah.

Tapi ya politisi kan emang gitu, sesuatu yang tak terpikir atau mustahil bisa secara mudah terkabul.

Pokoknya kalau ngurus proyek politisi jagonya deh, jago ngayal, jago ngomong dan tak lupa jago banget akal-akalan, weleeh weleeh. (Z19)

Exit mobile version