“Oh, will wonders ever cease? Blessed be the mystery of love,” – Sufjan Stevens, Mystery of Love
Pinterpolitik.com
Polemik soal anggaran Pemprov DKI sepertinya gak kelar-kelar ya. Setelah beberapa waktu lalu sempat ditemukan kejanggalan soal anggaran untuk lem sebesar Rp 82,8 miliar, ternyata ada banyak anggaran-anggaran lain yang tak kalah membingungkannya.
Setelah ditelisik misalnya, ditemukan kejanggalan anggaran untuk pulpen sebesar Rp 124 miliar di Jakarta Barat. Lebih jauh lagi, Gubernur DKI Anies Baswedan bahkan menyebut pengeluaran untuk pulpen mencapai Rp 634 miliar! Mantap, ini mau menorehkan catatan emas atau gimana?
Masih ada lagi nih, anggaran untuk kertas ternyata totalnya tembus Rp 213 miliar. Untuk urusan hitung-hitungan, ada anggaran Rp 31 miliar untuk kalkulator. Kalau salah nulis, Pemrov DKI juga punya anggaran penghapus sebesar Rp 407 miliar. Perkara cetak-mencetak juga dipenuhi karena ada anggaran tinta printer Rp 407 miliar.
Anggaran super fantastis ini memang tergolong membingungkan, makanya banyak pihak yang mengritik bahkan marah-marah kepada Pemprov DKI. Meski anggaran aneh itu bikin emosi, ternyata ada pihak yang memilih tidak marah-marah akibat anggaran ajaib itu.
Jadi, Pak Anies sebagai gubernur ternyata memilih untuk tidak marah-marah kepada pembuatan anggaran tersebut. Dia mengaku tidak ingin kelihatan keren hanya karena memarahi anak buahnya sendiri.
Wah, kok Pak Anies bisa menahan amarah dari segala keanehan ini? Kayaknya sebagian besar orang akan meledak sih kalau melihat keanehan semacam itu. Kok bisa ya Pak Anies gak marah?
Lebih lanjut, Pak Anies justru malah menyalahkan sistem penganggaran yang ada saat ini karena dianggap digital tapi tidak smart. Nah ini nih yang unik, sistem ini kan masih punya kaitan dengan gubernur sebelumnya, Pak Anies gak lagi nyindir pendahulu Pak Anies kan?
Kalau dipikir-pikir, mungkin ada alasan khusus mengapa karena anggaran aneh itu bisa muncul. Coba deh perhatiin, sebagian besar anggaran membingungkan itu ada untuk pengadaan alat tulis. Nah, sekarang coba kita lihat keadaan di kantor atau sekolah masing-masing.
Kok Pak Anies gak mau marah sih ada anggaran aneh di provinsinya? Share on XAmbil contoh pulpen deh, itu pulpen kan gampang banget ilang, tapi gak pernah tahu apa sebabnya. Terus, kertas dan tinta printer, coba, siapa yang suka nge-print pake fasilitas kantor tapi buat urusan pribadi?
Terlepas dari hal itu, tetap aja sih anggaran miliaran itu membingungkan. Tetap saja masyarakat harus kritis dan mengawasi penggunaan dana di Pemprov DKI. Lebih jauh, patut ditunggu juga nih langkah Pak Anies soal anggaran ini, kalau gak mau marah, mau ngasih tindakan tegas apa? Gak mungkin dibiarkan dong? (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.