“Yang penting tidak boleh ada pemaksaan, kalau ada pemaksaan, merasa dipaksa, laporkan saja. Kalau ada yang merasa itu melanggar hukum, ya dilaporkan.” ~ Gubernur DKI jakarta, Anies Baswedan.
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]enurut kalian bedanya preman dengan agamawan apa ayo? Bisa tau bedanya gak? Eike yakin gak ada yang bisa deh. Kalau preman dan agamawan disandingkan bersama, mungkin kalian bisa bedain. Tapi bagaimana jika preman itu berpenampilan bak agamawan? Ayo loh jadi bingung kan? Ya begitulah fait accompli kita saat mengetaui Ormas Islam berbendara Forum Betawi Rempug (FBR) ketahuan memalak pengusaha untuk mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR).
Hal ini diketahui masyarakat umum setelah surat permintaan THR dari FBR kepada pengusaha Kelapa Gading tersebar di media sosial. Sebenarnya sih ini bukan hal baru pengusaha dimintai THR oleh Ormas seperti ini. Pasalnya tiap tahun selalu ada saja Ormas yang datang meminta jatah THR. Berfaedah sekali.
Setau eike THR itu diperuntukan bagi karyawan yang bekerja di perusahaan terkait. Ini ngapain FBR latahan ikut-ikutan minta THR ya. Awalnya sih Panglima FBR Jabodetabek, Syahrul Gozali menyebut surat permintaan THR itu hoax. Meski begitu, Ketua Umum FBR, Luthfi Hakim justru membenarkan loh. Wew.
FBR ini kan identik dengan Ormas agamis ya. Kok pimpinannya terang-terangan gitu sih? Tapi aneh bin ajaibnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan justru gak mau ambil pusing tuh dengan kebenaran surat permintaan THR itu. Dia bilang, silahkan laporkan kalau memang FBR melanggar peraturan!
Sebagai pemimpin kok jawabannya sungguh sesuatu ya. Apa Anies mengamini pernyataan Ketua Umum FBR yang menyatakan surat itu hanya sekedar lucu-lucuan aja? Jadi kalau dikasih alhamdulillah, tapi kalau gak ya juga gak apa-apa, kan gak ada paksaan. Hadeuh, ya ditindak tegas dung, jangan lempar batu sembunyi tangan.
Palingan bilang buat lucu-lucuan karena udah ketahuan sama masyarakat. Tapi kalau seandainya surat itu gak viral, beuh, pasti pengusaha dipaksa tetep ngasih uang THR-nya. Akal-akalan aja itu mah. Harusnya Anies bisa memberikan ultimatum kepada FBR, dengan mengancam menindaklanjuti kasus ini ke Kemendagri untuk mencabut izin Ormas tersebut.
Tapi mana Anies berani sih sama FBR? Kan secara kemarin dia bisa melenggang duduk di kursi DKI-1 sedikit banyak karena ada dukungan peran Ormas Islam seperti mereka. Emang dah, kalau urusan uang, agama itu udah jadi urusan nomor dua. Mau halal apa haram sumber uang itu, yang penting mah perut kenyang dulu. Ya seperti perkataan filsuf Voltaire (1694-1778): “When it is a question of money, everybody is of the same religion.” (K16)