“Aku berhenti berharap dan menunggu datang gelap. Sampai nanti suatu saat tak ada cinta kudapat” ~ SO7
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]engapa Papa selalu fenomenal ? Sudah beragam cerita dikisahkan tetap menjadi perbincangan orang banyak. Weleeeh weleeeh.
Di balik jeruji besipun, tindak – tanduk Papa membuat masyarakat membicarakan Papa lagi, lagi dan lagi. Ga bosen apa ya? Huft
Berbagai peristiwa, drama dan dagelan tentang Papa masih berlanjut. Belakangan ini muncul lagi surat sakti Papa yang ingin mundur jadi Ketua DPR dan menunjuk pemain penggantinya di DPR.
Memang surat sakti Papa itu ngaruh? Itu keputusan pribadi atau partai? Inget, Papa mau dilengserkan melalui Munaslub Beringin dan Ketua DPR, apa bisa buat keputusan begitu?
Seberapa sakti sih surat Papa? Yuk uji coba hehehe. Amsyonggg kalau ga sakti wkwkwk
Jangan bikin sensasi mulu. Makanya pelajari aturan partai sama aturan internal DPR untuk penggantian posisi Ketua DPR. Weleeeh weleeeh, demen banget diomongin orang.
Tapi pertanyaannya siapa pemain pengganti Papa jadi Ketua DPR?
Siapa coba yang ga mau jadi Ketua DPR? Mau lah, apalagi bisa mimpin lembaga legislatif tingkat nasional gitu weleeeeh weleeeeh.
Hmm, kalau dari tugasnya sih emang berat jadi pemain pengganti untuk Ketua DPR. Tapi kalo diliat dari keuntungan, hmmm kesempatan emas yang harus diambil. Ahaaaay
Ternyata, pemain pengganti yang ditunjuk Papa menjadi Ketua DPR ialah Azis Syamsudin. Loh???
Sama – sama dari Beringin dan apa alasan Papa milih Azis menjadi pemain pengganti itu ya? Entahlah, mungkin hanya Papa yang tahu.
Banyak protes loh dari mana – mana tapi bisa ga ngubah keputusan Papa? Makanya baca dulu aturan DPR dan partai, biar ga inkonstitusional. Uhuuy
Nah, kan Azis pasti dapat angin segar nih ditunjuk langsung Papa. Tapi, saran aja nih sebelum kepedean mending baca dulu aturan partai Beringin sama aturan di internal DPR kira-kira surat sakti Papa bisa digunakan ga?
Kalau bisa, beruntunglah. Kalau engga, ya berarti cuma kaya angin sepoi-sepoi aja hehehe. (Z19)