“Karier Andika Perkasa tampak sebagai sebuah anomali. Baik pengalaman melakukan operasi militer maupun memimpin pasukan ini hanya dialami pada awal-awal karier militernya.” – Made Supriatma, ilmuwan politik Cornell University
PinterPolitik.com
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sempet singgung kalau Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tuh kecolongan gara-gara ada kasus taruna Akmil keturunan Prancis Enzo Zenz Allie yang katanya terpapar ideologi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Nggak cuma Mahfud MD, tapi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pernah menasehati agar untuk lebih waspada juga loh.
Waduh. Katanya kan seleksi masuk ke Akmil itu ketat banget gengs. Kalau beneran begitu kejadiannya, bisa-bisanya sih TNI ampe kecolongan gitu.
Nah, terkait sama isu ini, jadi kepikiran juga nih sama citranya Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI ke depannya. Mungkinkah dia akan tetap menjabat jadi Panglima TNI sampai masa jabatannya berakhir alias pensiun?
Apalagi dengan adanya kehadiran Andika yang punya kemajuan yang pesat di bidang militer. Ini bukan Andika Kangen Band yang rambutnya klimis itu loh ya, tapi Andika Perkasa yang kini menjabat sebagai KSAD yang jadi menantunya mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono.
Pasalnya, Andika pernah diangkat jadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) tahun 2014 juga loh.
Terus ada juga yang prediksi kalau jenjang karier Andika Perkasa akan menuju ke jabatan Panglima TNI loh.
Tapi, kalau mau lihat batas pensiunannya Panglima TNI itu kan ada di angka 58 tahun.
Sedangkan Hadi Tjahjanto aja cuma setahun lebih tua dari Andika Perkasa. Sulit untuk melihat Andika Perkasa menjabat jadi Panglima TNI-nya saat Hadi menyelesaikan masa jabatannya.
Kayak lagi main jungkat-jungkit, kalau Andika mau naik jadi Panglima TNI, ya mau nggak mau Hadi harus turun dong dari posisi itu.
Oh iya, tapi layaknya Hadi yang mungkin kecolongan dalam kasus Enzo, ternyata Andika Perkasa juga pernah memiliki pengalaman yang buruk gengs. Soalnya namanya pernah disebut-sebut juga dalam kasus pembunuhan pemimpin kharismatik Papua, Theys Hiyo Eluai gitu deh.
Jadi kalau kalian jadi Jokowi, kalian lebih suka siapa nih gengs yang jadi Panglima TNI?
Kan nggak mungkin kursi Panglima TNI di-fotocopy jadi kayak idenya Wasekjen PAN yang mau memperbanyak kursi MPR jadi 10. Hehehe. (R50)
Mau tulisanmu terbit di rubrik Ruang Publik kami? Klik di http://bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.
