Site icon PinterPolitik.com

Anas Ogah Perang

Anas Ogah Perang

Anas Ogah Perang

Walau masih berada di dalam Lapas Sukamiskin, namun Anas Urbaningrum menyatakan apa yang ditudingkan padanya adalah fitnah. Anas ogah perang?


PinterPolitik.com

“The supreme art of war is to subdue the enemy without fighting.” ~ Sun Tzu

[dropcap]K[/dropcap]asus korupsi KTP Elektronik memasuki babak baru. Kini, Nazarudin tak lagi bernyanyi sendiri. Didampingi Setya Novanto, Nazarudin makin percaya diri membentuk duet mematikan yang bikin banyak orang kleyengan.

Dihadapan meja hijau, keduanya saling berkicau dengan lirik lagu yang membuat semua orang terpukau. Walau masih ditingkahi suara-suara sumbang, namun dipastikan “pertunjukan” duo rekrutan Tim Cicak KPK ini sukses mencuri perhatian masyarakat.

Namun ternyata, pertunjukan duo rompi oranye ini masih kalah dengan penyanyi pendatang baru di KPK. Siapa lagi kalau bukan Firman Wijaya. Penyanyi berbakat yang tidak disangka-sangka, bahkan oleh KPK sendiri ini, bahkan sampai mencatut nama tokoh besar di tanah air.

Tak pelak, si tokoh besar ini pun mengerang garang. Kok bisa-bisanya namanya dicatut dalam sebuah nyanyian? Telisik punya telisik, ternyata si pembesar mendapatkan informasi bahwa si pencipta lagu adalah seseorang yang ada di Sukamiskin, namanya Anas Urbaningrum.

Jeng… jeng, betapa kaget sang mantan penguasa ini. Kok bisa-bisanya, orang miskin bikin syair lagu yang bawa-bawa nama dirinya segala? Lho jangan salah, yang sukamiskin itu tempat tinggalnya, orangnya sih enggak suka miskin. Kalau suka miskin, dia pasti “mengatakan tidak”-nya enggak hanya dimulut saja. Hadeuuh.

Nah, karena namanya sudah dicatut maka si pembesar pun menantang. “Heh, Anas. Kalau mau perang hayok, tapi di depan meja hijau ya, jangan di tempat tinggalnya. Soalnya saya enggak mau ikut-ikutan suka miskin.” Begitu kira-kira bunyi ajakannya.

Tantangan ini pun dilayangkan secara viral di berbagai dunia, baik dunia nyata maupun dunia maya. Jadi walaupun Anas susah ditemuin di dunia nyata, setidaknya di dunia maya mereka bisa tetap bersua. Tapi ternyata, Anas bilang kalau tantangan itu salah alamat.

Menurut Anas, sekarang dirinya kan udah suka miskin. Mana mungkin cari uang dengan bikin lagu? Apalagi kalau perangnya di meja hijau, mungkin dia lelah bolak-balik Jakarta-Bandung. Capek tau! Bagi Anas, dia sudah nyaman menjadi orang yang suka miskin. Walaupun itu berarti harus jauh dari dunia nyata, tapi baginya, menjadi miskin lebih tenang daripada terus berperang hanya karena uang yang hilang. (R24)

Exit mobile version