“Orang-orang yang anti Tuhan, otomatis bergabung dalam partai setan. Kalau orang yang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, Partai Allah.” ~ Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni 212, Amien Rais.
PinterPolitik.com
[dropcap]A[/dropcap]papun akan dilakukan seorang politisi untuk melanggengkan atau memperebut kekuasaan. Meski itu dilakukan dengan cara-cara yang kontra produktif. Bahkan beberapa politisi memilih gaya berpolitik yang cenderung destruktif. Cara berpolitik seperti ini sebenernya tidak sehat. Tapi tetap aja ada politisi yang melakukannya.
Ya seperti tingkah Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212, Amien Rais baru-baru ini yang mendikotomi Partai Setan dan Partai Allah. Waduh-waduh partai apaan tuh, kok penyebutan namanya gitu ya. Apa diksi partai Allah dalam pernyataan Amien ini artinya dijadikan sebagai senjata untuk meraih kemenangan politik?
Sadar gak sih kira-kira Amin ini saat melontarkan pernyataan ini? Atau memang kata-kata itu sudah dipertimbangkan masak-masak sebelum diucapkan. Artinya Amien akan memanfaatkan keluguan umat Muslim Indonesia yang masih awam pendidikan politik.
Tentu aja tujuan dari pernyataan ini adalah agar umat Muslim berbondong-bondong memberikan suaranya untuk partai yang notabene berpredikat partai pembela Islam. Terus kalau ada umat Muslim memilih partai lain di luar itu, apakah dia dikategorikan orang merugi?
Gak sehat nih cara pandang seperti ini, terlebih kalau disampaikan dalam forum tausiyah di Masjid. Ketimbang dibilang konstruktif, pemikiran seperti ini malah lebih cenderung provokatif dan penuh hasutan. Mau menghasut umat Islam atau gimana sih ini?
Jadi bener dung ya gosip mengenai adanya upaya sejumlah elit politik yang berencana membenturkan idealisme Islam dengan nasionalis saat Pemilu nanti? Karena hingga kini agama memang menjadi barang jualan paling efektif di negeri ini. Jiah, cape deh.
Masalahnya nih ya, kalau di balik itu ada politisi busuk yang mendompleng atas nama agama gimana ayo? Yang ada umat Muslim malah kena zonk, karena merasa dikadalin cuma demi ambisi merebut kekuasaan semata. Kamuflase atas nama agama? Aduh gak banget deh.
Jangan provokatif lah Pak Amien, pake segala mendikotomi Partai Setan dan Partai Allah. Tindak Tanduk Pak Amien ini seakan mengingatkan kita pada sosok Sangkuni dalam wiracarita Mahabharata. Sosok personafikasi manusia yang penuh kelicikan, kebusukan, dan kejahatan.
Sangkuni merupakan penggambaran seorang tokoh antagonis sejati dengan bakat untuk memfitnah, menghasut, dan mencelakakan orang lain. Kalau kita boleh menyebut nama politisi, menurut kalian gimana guys, mirip gak nih Amien Rais sama tokoh Sangkuni? (K16)