“Ini elektabilitasnya (Jokowi) sudah going down, untuk menang kembali itu seperti mission imposible.” ujar Amien Rais sambil menunjuk foto Jokowi.
PinterPolitik.com
[dropcap]J[/dropcap]okowi tentu sudah jelas akan berlaga kembali di Pilpres 2019 dan sudah mengantongi elektabilitas 55,9 persen.
Angka itu rasanya tak membuat para lawannya gentar, justru semakin menjadi – jadi.
Terkadang para lawan politik Jokowi bukan fokus menyusul angka itu, tapi terkadang hasil survei itu yang diragukan, hmmm biasanya, ini namnya strategi mencoba bersikap tenang dikala panik, weleeeh weleeeh.
Padahal kalau dilihat dari siklusnya, enam bulan yang lalu menurut survei Litbang Kompas, katanya elektabilitas Jokowi sebesar 46,3 persen. Artinya Jokowi terus mengalami kenaikan elektabilitas, wajar namanya juga petahana naik – naik dikit lumayanlah.
Tapi suara minor terdengar dari sayup – sayup, ada seseorang yang ingin membuat elektabilitas Jokowi menjadi anjlok dan meredup.
Waduuhhhh, tak lain ia adalah Amien Rais. Si kritikus sejati itu tak pernah hilang dari peredaran karena tumbuh dan hidup dengan lidah yang pedas untuk hidangan penguasa.
Amien Rais kok yakin banget kalau Jokowi bakal ambruk dan anjlok elektabilitasnya? Karena ehhh karena, kata Amien kalau petahana mau nyalon lagi di periode kedua, tapi elektabilitasnya masih 50 persenan, harapan menang kecil.
Selain itu banyak faktor sih, kan ga tau dalam waktu dekat siapa aja yang dimajukan sebagai penantang Jokowi, tapi kata Amien sih kalau elektabilitasnya begitu – begitu aja, Amien sudah memastikan Jokowi akan anjlok dan meredup.
Makanya ga aneh pas Amien Rais datang untuk berpidato di Balaikota DKI Jakarta, ia langsung mengatakan Jokowi sudah pasti jatuh elektabilitasnya dan mustahil memenangkan pertarungan.
Nah, daripada Jokowi kebingungan mendengar kritik dari Amien Rais, lebih baik Jokowi meresapi apa yang disampaikan Adolf Hitler kalau urusan kemenangan itu gampang, bisa dilakukan semua orang.
Hampir semua orang siap untuk menang, tapi kalau udah urusannya tentang kekalahan jangan harap semua bisa menerimanya, weleeeh weleeeeh.
Tapi Hitler punya catatan, kalau punya jiwa kepemimpinan yang kuat dan tahan kekalahan di situlah kemenangan yang sejati, hmmm. Jokowi mampu mempertontonkan kepemimpinan yang kuat? Weleeeh weleeeeh. (Z19)