Site icon PinterPolitik.com

Aksi Boikot Berujung Saling Kecam

Aksi boikot produk bisnis keluarga Trump melalui kampanye #GrabYourWallet berujung saling kecam. Kemarahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akibat aksi boikot bisnis fashion putrinya, Ivanka Trump, menghasilkan kecaman balik dari lawan-lawan politiknya.  


pinterpolitik.com

WASHINGTON DC – Kampanye #GrabYourWallet yang melawan kebijakan-kebijakan Presiden Trump melalui pemboikotan produk bisnis keluarga Trump, termasuk bisnis fashion putrinya, Ivanka Trump, telah didukung oleh sebagian besar retailer di AS. Department store terkemuka Nordstorm pun ikut termasuk di dalamnya.

Aksi yang mengakibatkan turunnya penjualan merek Ivanka Trump ini, membuat Presiden Trump marah dan menganggap Nordstorm bersikap tidak adil. Hanya saja, kemarahan Trump ini diposting dalam akun twitter resmi kepresidenan @POTUS. Akun yang di masa Presiden Barack Obama digunakan hanya untuk mengumumkan kebijakan-kebijakan resmi pemerintah.

Tindakan Trump ini langsung mendapat serangan balik dari lawan politiknya. Juru bicara Senator Pennsylvania Bob Casey mengatakan kalau sang senator “menganggap tidak etis dan tidak pantas bagi presiden untuk menyerang sebuah perusahaan swasta karena menolak untuk memperkaya keluarganya”.

Kecaman lainnya juga datang dari mantan penasihat etika di era Presiden Barack Obama. Menurutnya, langkah itu “keterlaluan” dan menyarankan Nordstorm untuk menuntut Trump berdasarkan Hukum Persaingan Usaha Tidak Sehat California.

Di sisi lain, juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer, membela Trump dengan mengatakan kalau tindakan boikot tersebut bukan serangan bisnis melainkan serangan pribadi pada putri sulung presiden.

“Buat siapa yang khawatir akan kebijakannya terhadap urusan keluarga, sangat tidak dapat diterima. Presiden memiliki hak sebagai ayah untuk membela anak-anaknya,” tegasnya.

Meski begitu, menurut Larry Noble, penasihat umum Campaign Legal Center, sebuah organisasi nonpartisan yang beranggotakan ahli hukum pemilu, mengatakan kalau tweet Trump ‘sudah melewati batas’.

“Dia seharusnya tidak mempromosikan merek putrinya, itu hanya menunjukkan jumlah besar masalah yang kita miliki dengan bisnis Trump dan kepemilikan bisnis keluarganya,” kata Noble.

Hal yang sama juga dikatakan Jordan Libowitz, direktur komunikasi untuk Citizens for Responsibility and Ethics Washington. Menurutnya, tindakan Trump sungguh mengejutkan dari kacamata orang awam terhadap presiden.

“Ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya. Anda benar-benar sedang melihat seorang presiden menggunakan kekuasaannya untuk menyerang bisnis Amerika dan membela bisnis keluarganya atas nama presiden,” tukasnya.

Pada tahun 1950, Presiden AS Harry Truman juga pernah menulis surat bernada marah kepada kritikus musik surat kabar Washington Post, yang menyorot kemampuan menyanyi putrinya, Margareth. Tindakan Truman ini malah menghasilkan ejekan atas dirinya semakin meluas.

Namun serangan Twitter Trump pada Nordstorm, kemungkinan memiliki konsekuensi yang lebih jauh. Bukan hanya memicu pertanyaan seputar kelayakan seorang presiden yang menggunakan platform publik untuk melindungi kehormatan putrinya, tapi juga demi kepentingan bisnis keluarganya. (Berbagai sumber/R24)

Exit mobile version