“Aku sudah mulai lupa, saat pertama rasakan lara. Oleh harapan yang pupus, hingga hati cedera serius,” – The Rain feat. Endank Soekamti, Terlatih Patah Hati
Pinterpolitik.com
Partai Nasdem mungkin aja lagi lumayan keki nih. Pasalnya, partai yang kini dipimpin oleh Surya Paloh itu lagi mengomentari cukup keras pilihan jaksa agung di kabinet Pak Jokowi pada periode kedua.
Kalau ada yang belum tahu, Pak Jokowi sekarang sudah punya jaksa agung baru yaitu ST Burhanuddin. Pak Burhan ini menggantikan posisi jaksa agung sebelumnya yaitu M. Prasetyo.
Jika dilihat rekam jejaknya, Pak Burhanuddin ini sebenarnya mungkin punya latar belakang yang lumayan tepat untuk jadi jaksa agung. Dia ini kan berasal dari kalangan internal kejaksaan agung dengan jabatan terakhir Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) pada 2011.
Meski punya rekam jejak cukup mumpuni untuk jadi jaksa agung, penunjukan Pak Burhannudin ini ternyata juga tetap menuai kontroversi. Pak Burhanuddin ini ternyata masih memiliki hubungan darah dengan seorang kader parpol di mana dia adalah adik dari politikus PDIP TB Hasanuddin.
Sekarang Nasdem tahu rasanya ada jaksa agung yang punya pertalian dengan parpol Share on XNah, di sinilah awal mula dari komentar cukup pedas dari Nasdem itu. Jadi kalau kata partai itu, dulu kan posisi jaksa agung sempat diributkan karena berasal dari partai politik yaitu Nasdem. Makanya mungkin mereka ini heran, kok jaksa agungnya sekarang masih ada kaitan dengan parpol, bukannya dulu pada menolak?
Selain itu, Nasdem juga menyebut kalau dalam penunjukan Pak Burhanuddin itu sarat dengan kepentingan politik. Wow, tuduhan yang amat serius ya.
Melihat sikap Nasdem yang seperti ini, mungkin partai-partai lain dan masyarakat secara luas ini akan bilang ke partai itu “rasain”. Mungkin saat ini Nasdem tahu rasanya melihat ada jaksa agung yang berasal dari partai politik.
Soalnya kan, posisi jaksa agung ini kerap dianggap sebaga kekuatan dari partai itu, seperti yang diungkapkan oleh Rocky Gerung.
Mungkin di antara partai-partai yang ada, yang paling keras mengucapkan rasain adalah PDIP. Konon, kalau menurut kabar berita, PDIP ini merasa dirinya jadi korban dari kiprah Nasdem di kejaksaan agung.
Majalah Tempo misalnya sempat mengabarkan kalau banyak kader PDIP mengeluh ke ketum mereka, Megawati Soekarnoputri karena ditekan oleh pihak kejaksaan. Tekanan ini, disinyalir membuat banyak kader PDIP ke Nasdem agar tak terjerat kasus hukum.
Hmmm, kalau begini, Nasdem mungkin harus hati-hati nih. Kalau benar jaksa agung yang baru punya kepentingan politik seperti yang dituduhkan, bukan gak mungkin mereka akan jadi korban. Kalau sampai itu terjadi, mungkin Nasdem pada akhirnya tahu rasanya nasib partai-partai lain di era Prasetyo jadi jaksa agung. (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.