Site icon PinterPolitik.com

Akbar Yakin Golkar Kalah

Jokowi Penyebab Keyakinan Masyarakat Labil!

Foto : Istimewa

“Korupsi melulu, kapan tobatnya? Tobatnya nunggu dipanggil KPK? Bisa ae, dasar tikus!”


PinterPolitik.com

[dropcap]W[/dropcap]akil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung, khawatir bahwa kasus dugaan korupsi proyek PLTU Riau-1 bakal menggerus suara partainya di Pemilu 2019. Sebab, sejumlah petinggi Golkar disebut-sebut terlibat dalam kasus korupsi itu.

Uuu, bagus dong kalau semakin banyak aja politisi nggak bener yang tergusur dari negeri ini. Hehehe.

Di luar itu semua, sepertinya Akbar enggak usah khawatir deh dengan suara Jokowi yang akan ikut tergerus karena hilangnya dukungan Golkar di Pilpres 2019. Apa? Kok bisa?

Bisa dong, rakyat kan senang lihat Jokowi yang tegas meringkus tikus-tikus pencuri uang negara.

Apalagi yang diringkus itu tikus yang ikut mengusung Jokowi di Pilpres 2019. Tul apa betul? Jadi semakin terlihat bersih aja deh pemerintahan Jokowi. Bersih dari korupsi sih, tapi tidak dengan utang. Wkwkwk. Share on X

Bagi Akbar kasus PLTU ini akan berdampak pada citra Golkar. Kalau sampai banyak kader Golkar terbukti ikut dalam proses proyek PLTU, dapat dipastikan akan mempengaruhi keterpilihan Golkar di Pemilu berikutnya dan yang terparahnya lagi mungkin rakyat akan bilang seperti ini untuk Golkar dan kadernya:

“Wah jangan pilih kader Golkar deh, itu partai maling nggak beradab! Udah kerjaannya papah minta saham, terus jadi makelar kasus E-KTP, eh sekarang malah jadi makelar kasus PLTU! Weleh-weleh, besok mau korupsi apa lagi mereka? Korupsi telur ayam, biar harga telur gulung mahal? Ckckck”.

Kasus korupsi PLTU Riau-1 memang terungkap saat KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap politisi Golkar, Eni Maulani Saragih, dan pemilik saham Black Gold Natural Resources Limited, Johannes Budisutrisno Kotjo.

Eni diduga menerima suap Rp 4,8 miliar dari Kotjo untuk memuluskan penandatanganan kontrak kerja sama pembangunan PLTU mulut tambang tersebut. Weleh-weleh.

Belakangan, dalam pengembangan penyidikan kasus, KPK kembali menetapkan mantan Sekretaris Jenderal Golkar yang saat itu menjabat Menteri Sosial, Idrus Marham sebagai tersangka.

KPK menyangkakan Idrus menerima janji US$ 1,5 juta dari Kotjo untuk mengamankan penandatanganan proyek. Hmmm, tinggal tunggu aja nih Idrus nyanyi siapa lagi kader Golkar yang terlibat kasus ini. Weleh-weleh.

Pasti kalian enggak kaget lagi deh sama masalah-masalah kayak gini. Mbok politik Indonesia emang hobinya korupsi. Jangankan listrik, Al-Qur’an aja berani mereka zolimi. Ckckck.(G35)

 

Exit mobile version