Site icon PinterPolitik.com

Aji Mumpung Jadi Mensos

Wagub vs Mensos. Jokowi Dukung Mana

Foto: Istimewa

“Politik…politik bakul nasi kosong”. Tak jarang masyarakat hanya dimanfaatkan untuk jadi korban ngobrolin politik para calon pemimpin menjelang pemilu saja, tidak lebih kan?


PinterPolitik.com

Suasana menjelang pilkada 2018 semakin memanas ya. Calon pemimpinnya semakin ganas. Apapun bisa dilakukan jadi bisa saja agenda politik itu diselimuti atau dibungkus kegiatan sosial atau apapunlah. Tak aneh.

Banyak tokoh besar diseret dan kerap disimulasikan menjadi pemimpin baru, khususnya untuk wilayah gemuk seperti Jawa Timur.

“Mau kader partai atau bukan, mau orang atau bukan, yang penting partai saya harus menang,” ujar petinggi partai politik.

Manuver, gerilya dan gerakan bawah tanah semakin sering dilakukan bahkan dari dua bakal calon Gubernur Jawa Timur yang berdiri sama kuatnya yaitu Saifullah Yusuf sang petahana menjabat sebagai wakil Gubernur dan Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial RI.

Uniknya dari kedua bakal calon Gubernur Jawa Timur ini masing-masingnya ialah pejabat yang punya akses masuk ke masyarakat melalui pemerintah.

Tentu jabatannya berpotensi akan terjadinya kampanye terselubung karena sebagai pejabat tentunya memiliki peluang untuk mempromosikan dirinya di luar masa kampanye.

Padahal kehadirannya itu untuk melaksanakan tugas sebagai pejabat, entah itu wakil gubernur (wagub) ataupun Menteri dan bukan untuk lobby dan safari politik. (Baca juga: Siapa Berani Lawan Gus Ipul?)

Kalau sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, Gus Ipul bisa mendekatkan diri melalui jabatannya. Tapi gimana caranya untuk Khofifah sebagai Menteri? (Baca juga: Pilgub Jatim, Khofifah Jadi Maju?)

Tidak sulit kok. Dan ternyata pergerakan Khofifah mudah terbaca.

Dari alih-alih hadir secara kenegaraan mendampingi Presiden Joko Widodo ke Jawa Timur menjadi jalan Khofifah untuk menampilkan diri kepada rakyat Jawa Timur, Minggu (8/10) kemarin. Apalagi agendanya dialog dan bertemu dengan 200 kiai se Jawa Timur yang notabene merupakan sumber kekuatan untuk memuluskan aksinya menuju kursi Jatim 1.

“Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui”.

Memang enak ya jadi Menteri, bisa ikut dampingi Presiden. Nah kalau punya ambisi maju jadi Gubernur, Walikota, Bupati mendingan tanya dulu begini.

+ Pak Pres, minggu ini ada agenda kemana?

–  Kayanya sih ke Jatim. Kenapa? Mau Ikut ya?

+ Pas banget. Kalau ke Jatim, ikut ya pak. Sekalian mau nyebar info kalau mau nyagub hehehe

Selain memulai dialog dengan Presiden, cara lainnya gampang, nebeng aja di pesawat kepresidenan dan ikut kemanapun agenda Presiden. Kalau Presiden punya agenda bagi sepeda sama sertifikat tanah sekaligus ngumpulin tokoh-tokoh berpengaruh di wilayah yang pas dengan keinginan, lebih baik masuk ke acaranya dan tampil se eksis mungkin ya.

Tapi nanti bilangnya jabatan sebagai Menteri yang sedang dampingi Presiden ya jangan kandidat Calon Gubernur.

Nanti malah repot, repot dinyinyirin hehehe

(Z19)

Exit mobile version