“Kami jajaran pengurus Partai Golkar Provinsi Bali mendukung sepenuhnya Airlangga Hartarto sebagai Calon Wakil Presiden pendamping Jokowi dan memenangkan Pemilu 2019,” ~ Ketua DPD Partai Golkar Bali, Ketut Sudikerta.
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]alah satu hal yang paling bergengsi dalam Pilpres 2019 adalah pembahasan mengenai sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres). Terlebih jika itu adalah Cawapres bagi Joko Widodo (Jokowi). Sebagai Presiden Petahana dengan dukungan partai politik yang besar, Jokowi memang mendapatkan banyak pilihan opsi kandidat Cawapres untuk dirinya.
Salah satu nama yang digadang-gadang cocok menjadi Cawapres Jokowi adalah Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Masa iya sih, dia cocok untuk duduk di kursi RI-2 bersanding dengan Pakde Jokowi? Apa Airlangga udah cukup kapabel dan bisa dongkrak elektabilitas Jokowi dalam Pilpres?
Kalau gak, ya jangan kepedean lah. Toh sejauh ini, ada rumor yang mengatakan kalau Jusuf Kalla (JK), wakil Presiden Jokowi saat ini, yang juga merupakan mantan ketua umum Golkar periode 2004-2009, berkeinginan maju kembali jadi Cawapres Jokowi. Mmm, terus Golkar pilih siapa dung untuk didukung?
Tapi siapa sih Airlangga dibanding JK, yang udah dua kali menjadi wapres itu. Emangnya Airlangga berani menikung niatan seniornya itu untuk maju lagi? Mau dikutuk jadi pohon beringin emangnya? Hahaha. Meski gitu tetap ada loh kader yang mendukung Airlangga. Ya meski baru sebatas pengurus Golkar di Bali.
Di internal partai aja blum didukung penuh, gitu kok berharap mendapatkan dukungan masyarakat luas sebagai Cawapres Jokowi. Ngimpi kali ye. Selama nama dukungan Golkar masih Golkar-Jokowi (GoJo) dan bukannya Jokowi-Airlangga (JoGa), eike tetep ragu Airlangga didukung penuh Golkar jadi Cawapres. Wew.
Dari pada ngeriweuh siapa Cawapres Jokowi yang tepat, mendingan Airlangga fokus aja sama pemenangan Golkar di Pilkada 2018. Toh kalau partai ini berhasil menyapu banyak kemenangan di setiap daerahnya, udah otomatis Pakde Jokowi akan luluh meminang Airlangga sebagai Cawapres.
Tapi kalau Golkar kalah perolehan suaranya dari partai pendukung Jokowi yang lain? Ya itu mah siap-siap gigit jari aja. Palingan mentok-mentok Airlangga jadi menterinya Jokowi lagi. Nasib Cawapresnya? Ya di angan-angan, hahaha. Ya eike sih berharap moga-moga Airlangga gak menjadi sosok pria yang ingin jadi hebat, tapi terbaring larut di pagi hari. Seperti halnya yang disampaikan filsuf Jonathan Swift (1667-1745): “I never knew a man come to greatness or eminence who lay abed late in the morning.” (K16)