“Perang sipil tidak menghasilkan apa-apa selain pemakaman”. – Alphonse De Lamartine, Penulis Perancis
PinterPolitik.com
Memanasnya persaingan perebutan kursi pimpinan Partai Golkar antara Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo alias Bamsoet kembali mengingatkan publik pada perseteruan Captain America dan Iron Man di film Captain America: Civil War.
Secara keseluruhan, Partai Golkar pun sepertinya mulai terpecah menjadi kubu Airlangga dan kubu Bamsoet.
Hmm. Kayaknya persaingan dua tokoh ini sama-sama kuat ya, soalnya Bamsoet dan Airlangga dapat dianggap sebagai orang yang sudah lama ada di Partai Golkar.
Seperti Captain America dan Iron Man yang memiliki sekutu masing-masing, begitu juga dengan Airlangga dan Bamsoet yang memiliki backup-nya masing-masing.
Bisa dibilang kalau Bamsoet dapat banyak dukungan dari para senior-senior Golkar. Bahkan dia juga mendatangi Surya Paloh dan Oesman Sapta Odang loh. Mereka ini alumni-alumni dari Golkar.
Sementara kalau Airlangga mendapat dukungan dari banyak DPD, termasuk DPD Partai Golkar DKI Jakarta yang diketuai oleh Rizal Mallarangeng.
Bahkan katanya sih Rizal ini mengancam anggota DPD Golkar DKI Jakarta untuk nggak dukung Bamsoet. Cuma ya nggak tahu juga deh itu beneran atau cuma hoaks. Hehehe.
Terus banyak juga yang bilang kalau posisi Airlangga itu sudah didukung Presiden Joko Widodo. Soalnya Airlangga gercep sih dateng silaturahmi ke Istana Negara. Hehehe.
Tapi ya belum tentu juga didukung sih. Toh, masih belum ada pernyataan langsung Jokowi tentang itu kok. Upss.
Nah, kalau mau lirik ke masa lalunya Golkar, tampaknya perang sipil sudah menjadi tradisi dalam internal partai ini loh.
Di periode 2014-2019 juga pernah terjadi perang internal Golkar yang jauh lebih dasyat daripada perangnya Captain America dan Iron Man. Hehehe.
Kejadiannya terjadi antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Bahkan bisa dibilang kalau perang sipil mereka itu baru selesai dua tahun setelahnya. Wah. Lama juga ya.
Hmm. Tapi nggak ada jaminan juga sih kalau perang antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono ini sudah bener-bener berakhir. Bisa jadi mereka masih campur tangan di perangnya Airlangga dan Bamsoet. Upss.
Soalnya ada rumor yang bilang kalau Agung Laksono kali ini dukung Bamsoet, makanya dia dukung Munaslub dipercepat. Soalnya kan kalau Munaslub dipercepat sebelum Oktober, Bamsoet masih bisa menggunakan kuasanya sebagai Ketua DPR RI.
Sementara kalau Aburizal Bakrie, sebagai Dewan Pembina Partai Golkar, cenderung mendukung Airlangga. Makanya dia keluarin surat yang bilang kalau Munaslub tetap diselenggarakan bulan Desember 2019.
Jadi, apakah Civil War Golkar ini merupakan turunan dari Civil War sebelumnya? Hmm. Nggak ada yang tahu lah ya. Hehehe. (R50)