“Kontroversi menjadi bumbu yang menghidupkan agar pertunjukkan terus laris diperbincangkan.” – Najwa Shihab
PinterPolitik.com
Saat ada partai yang ketua umumnya sulit untuk bisa lanjut memimpin selama dua periode, di sisi lain ada juga partai yang ketumnya bisa memimpin selama 2 dekade lebih. Tau lah ya partai mana yang ketumnya cuma satu sejak 1999. Hehehe.
Tapi, nggak tahu juga sih lebih ideal partai yang ketumnya berganti-ganti setiap periode atau partai yang ketumnya satu untuk selamanya. Hehehe.
Menjelang Musyawarah Nasional (Munas) Golkar, Airlangga Hartarto telah menyatakan bahwa dirinya siap untuk memimpin Golkar lagi di periode 2019-2024. Bahkan katanya sih dia juga didukung sama beberapa politisi senior di Golkar loh.
Katanya dia juga menunjukkan kinerja kepemimpinan yang memuaskan selama menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Sehingga banyak juga DPD yang memberikan dukungan kepadanya.
Wah. Manteb juga ya Airlangga Hartarto. Terlebih setelah citra Golkar yang dirusak Setya Novanto, tetapi dia masih bisa mempertahankan posisi partai pohon beringin tersebut.
Sayangnya, Partai Golkar tuh nggak kayak PDIP yang anggotanya selalu kompak untuk memilih Megawati. Upss. Jadi, sebagus-bagusnya pekerjaan yang dilakukan ketumnya, pasti selalu ada saja orang yang mengkritik dan ingin menggantinya. Hehehe.
Menurut politikus senior Golkar, Yorrys Raweyai, saat Airlangga menjadi ketum, kinerja politik internal partai cenderung terbengkalai dan Golkar gagal karena hanya menadapat 85 kursi dibandingkan Pemilu sebelumnya. Padahal sih cuma beda 6 kursi aja loh itu. Itu sih masih belum gagal-gagal amat lah ya. Hehe.
Di internal Golkar sendiri juga ada kabar bahwa Bambang Soesatyo alias Bamsoet juga didukung oleh beberapa politisi senior untuk masuk ke bursa calon Ketua Umum Golkar.
Kalau menurut Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Christina Aryani, justru keberadaan Bambang Soesatyo semakin menunjukkan kalau internal Partai Golkar masih demokrasi. Waduh. Ini Mbak Christina lagi nyindir partainya Ibu Megawati ya? Upss.
Hmm. Mungkin agar bisa lanjut jadi ketum di Golkar, Airlangga Hartarto harus mulai deketin dan minta ajarin “Kiat-kiat agar sukses jadi ketum partai selama 4 periode” ke Megawati nih. Hehehe. (R50)